“Larvasida dapat diartikan sebagai golongan dari pestisida yang dapat membunuh serangga belum dewasa atau pembunuh larva,” kata Mia.
Sejauh ini, pembuatan ekstrak rimpang lengkuas dilakukan secara luring di Laboratorium Penelitian III Kimia FMIPA UNY. Sekaligus proses sintesis hijau nanopartikel bimetalik Cu/Ni, pembuatan larvasida, dan karakterisasi nanopartikel bimetalik dengan UV-Vis. Uji aktivitas larvasida di Lab parasitologi UGM dan Uji PSA di Laboratorium terpadu FMIPA UNY.
Baca Juga: Atasi Kulit Gatal dan Berminyak dengan Sabun Kulit Bawang Merah
Alat yang digunakan untuk penelitian berupa baskom, nampan, pisau, timbangan, gelas ukur 1000 mL, gelas kimia 1000 mL, panci, kertas saring Whattman No. 1, gelas kimia 2000 mL, erlenmeyer, pengaduk kaca, stirrer, oven, labu ukur 100 mL 5 buah, spatula, botol flacon, corong kaca, pipet ukur, ball pippete, neraca analitik, pipet tetes, thermometer, PSA, dan spektrofotometer UV-Vis. Bahan yang digunakan adalah rimpang lengkuas, akuades, kertas saring Whatman No.1, CuSO₄.5H₂O, dan NiCl₂.6H₂O.
Intan memaparkan, prosesnya dimulai dengan mengupas rimpang lengkuas, mencuci bersih dengan air keran dan dibilas beberapa kali dengan air suling. Rimpang yang sudah bersih, dipotong kecil dan tipis. Lalu dijemur di bawah sinar matahari untuk menghilangkan kelembapan dan dikeringkan menggunakan oven. Selanjutnya, lengkuas dihaluskan mengunakan blender. Rimpang lengkuas kering ditimbang sebanyak 40 gram dan didispersikan dalam 800 ml akuades steril pada gelas kimia 1000 ml.
Baca Juga: Viral Boneka Arwah, Kalau di Jawa Dikenal dengan Jalangkung
Selanjutnya, bahan direbus pada suhu 80°C selama 20 menit. Setelah bahan dingin, lalu disaring dengan kertas saring Whattman. Larutan ini dibuat dalam tujuh variasi dengan beberapa kombinasi campuran. Larutan yang paling optimal untuk membasmi nyamuk adalah yang mengandung konsentrasi 100/1000 ml/L.
“Hanya dengan ekstrak lengkuas yang mudah dijumpai dan murah bisa membuat larutan tersebut menjadi nanopartikel dan dapat digunakan sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti,” kata Intan. [WLC02]
Discussion about this post