Masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Penelusuran Wanaloka.com pada Minggu, 21 April 2024, tak banyak catatan erupsi Gunung Ruang yang memiliki ketinggian 725 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Baca Juga: Status Gunung Ruang Jadi Awas, Jarak Aman di Atas 6 Kilometer
PVMBG menjabarkan, Gunung Ruang merupakan gunung api bertipe strato dengan ketinggian 725 mdpl, dari batas pantai sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.
Sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak Tahun 1808 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada Tahun 2002, yang merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas.
Badan Geologi menyebutkan, erupsi Gunung Ruang pada 2002, mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Setelah “tidur lama” PVMBG mendeteksi terjadinya peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Ruang pada 16 April 2024 pukul 13.37 WITA, kejadian erupsi intensitas lemah. Selasa malam, pukul 21.45 WITA, terjadi erupsi eksplosif Gunung Ruang secara pengamatan visual tinggi kolom erupsi mencapai sekitar 2.000 meter dari puncak.
Baca Juga: Semua Korban Jiwa Longsor di Tana Toraja Ditemukan, Operasi Pencarian Dihentikan
Magma Indonesia PVMBG membukukan kejadian erupsi Gunung Ruang sejak status dinaikkan pada Level IV, Gunung Ruang telah mengalami tujuh kali, yang terakhir pada Sabtu, 20 April 2024, sebanyak dua kali letusan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, dampak erupsi Gunung Ruang sejak Selasa, 16 April 2024, sebanyak 8.000 lebih warga mengungsi.
Wilayah terdampak rupsi eksplosif Gunung Ruang pada Selasa malam, meluas dan data kerusakan sementara yang dihimpun BNPB, 363 rumah rusak, 2 gereja rusak dan 1 sekolah dasar rusak. [WLC01]
Sumber: PVMBG
Discussion about this post