Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Fahmy Radhi: Pendidikan Vokasi Solusi Inovasi Teknologi Pengembangan EBT

Sumber energi terbarukan di Indonesia melimpah, tapi minim teknologi penerapannya. Apa solusinya?

Kamis, 30 Maret 2023
A A
Pakar Ekonomi Energi UGM, Dr. Fahmy Radhi, MBA. Foto deb.sv.ugm.ac.id.

Pakar Ekonomi Energi UGM, Dr. Fahmy Radhi, MBA. Foto deb.sv.ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Widodo menekankan Indonesia penting memiliki sumber energi murah untuk menopang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Poin ini dinilai pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi perlu ditekankan mengingat konsumsi energi dalam negeri yang tinggi dari sumber energi yang belum sustainable.

Fahmy menduga yang dimaksud Jokowi bukanlah energi murah. Melainkan energi tersedia dan terjangkau yang mengarah pada energi baru terbarukan (EBT), bukan energi fosil.

“Alasannya, energi fosil selain energi kotor, juga ketersediannya sudah semakin habis dan tidak bisa diperbaharui (unrenewable),” kata Fahmi di Kampus UGM, Rabu, 29 Maret 2023.

Baca Juga: Melongok Desa Wisata Kopi Jungak Besutan Mahasiswa Unair

Ia berpendapat untuk mencapai ketersediaan EBT, Indonesia sesungguhnya memiliki resources yang berlimpah. Seperti biothermal, biomass, biofuel, tenaga surya, tenaga angin, micro hydro, energi gelombang laut, energi pasang surut, fuel cell, energi sampah, dan energi nuklir.

“Persoalannya, Indonesia tidak memiliki teknologi untuk mengembangkan EBT, sebagaimana yang telah dilakukan Pertamina selama ini,” kata Fahmy.

Pertamina sudah mengembangkan biodiesel meski hanya sampai B-35. Sedangkan untuk mencapai B-100, Pertamina harus bekerja sama dengan investor asing pemilik teknologi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: energi baru terbarukanEnergi fosilFahmy Radhipendidikan vokasiRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasionalteknologi EBT

Editor

Next Post
Ilustrasi energi terbarukan. Foto pixel2013 /pixabay.com

Tren Dunia Beralih dari Energi Fosil ke EBT, Bagaimana dengan Indonesia?

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media