Rabu, 25 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Fahmy Radhi: Pendidikan Vokasi Solusi Inovasi Teknologi Pengembangan EBT

Sumber energi terbarukan di Indonesia melimpah, tapi minim teknologi penerapannya. Apa solusinya?

Kamis, 30 Maret 2023
A A
Pakar Ekonomi Energi UGM, Dr. Fahmy Radhi, MBA. Foto deb.sv.ugm.ac.id.

Pakar Ekonomi Energi UGM, Dr. Fahmy Radhi, MBA. Foto deb.sv.ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Widodo menekankan Indonesia penting memiliki sumber energi murah untuk menopang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Poin ini dinilai pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi perlu ditekankan mengingat konsumsi energi dalam negeri yang tinggi dari sumber energi yang belum sustainable.

Fahmy menduga yang dimaksud Jokowi bukanlah energi murah. Melainkan energi tersedia dan terjangkau yang mengarah pada energi baru terbarukan (EBT), bukan energi fosil.

“Alasannya, energi fosil selain energi kotor, juga ketersediannya sudah semakin habis dan tidak bisa diperbaharui (unrenewable),” kata Fahmi di Kampus UGM, Rabu, 29 Maret 2023.

Baca Juga: Melongok Desa Wisata Kopi Jungak Besutan Mahasiswa Unair

Ia berpendapat untuk mencapai ketersediaan EBT, Indonesia sesungguhnya memiliki resources yang berlimpah. Seperti biothermal, biomass, biofuel, tenaga surya, tenaga angin, micro hydro, energi gelombang laut, energi pasang surut, fuel cell, energi sampah, dan energi nuklir.

“Persoalannya, Indonesia tidak memiliki teknologi untuk mengembangkan EBT, sebagaimana yang telah dilakukan Pertamina selama ini,” kata Fahmy.

Pertamina sudah mengembangkan biodiesel meski hanya sampai B-35. Sedangkan untuk mencapai B-100, Pertamina harus bekerja sama dengan investor asing pemilik teknologi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: energi baru terbarukanEnergi fosilFahmy Radhipendidikan vokasiRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasionalteknologi EBT

Editor

Next Post
Ilustrasi energi terbarukan. Foto pixel2013 /pixabay.com

Tren Dunia Beralih dari Energi Fosil ke EBT, Bagaimana dengan Indonesia?

Discussion about this post

TERKINI

  • Komisi XII melakukan sidak ke industri-industri yang diduga merusak lingkungan di Belawan, Sumatra Utara, 20 Juni 2025. Foto Tasya/vel/DPR.Komisi XII DPR Sidak ke Belawan, Temukan Industri Buang Limbah ke Laut hingga Timbun Limbah di Rawa
    In Lingkungan
    Senin, 23 Juni 2025
  • Ilustrasi musim kemarau. Foto Kapa65/pixabay.com.Solstis Utara, Fenomena Penanda Awal Musim Kemarau di Indonesia
    In IPTEK
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Tiga perempuan bersepeda dari Bali ke Jakarta untuk mengampanyekan penyelamatan lingkungan. Foto Dok. KLH/BPLH.Bersepeda, Kampanye Melawan Pencemar dan Merebut Kembali Langit Biru Indonesia
    In Rehat
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media