Meta menjelaskan gangguan ginjal terbagi menjadi dua, yaitu gangguan ginjal akut atau terjadi secara tiba-tiba dan kronis atau gangguan yang sudah lama terjadi.
Gangguan ginjal akut biasanya disebabkan karena asupan minum yang kurang, muntah yang hebat, diare yang banyak sehingga menyebabkan kurangnya cairan pada tubuh. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan gangguan ginjal akut.
Sedangkan gangguan ginjal kronis disebabkan oleh penyakit jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, penyakit jantung, infeksi yang tidak diobati dengan efektif. Akibatnya secara perlahan akan merusak ginjal dan mengurangi fungsi organ tersebut dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Momen Langka Menetasnya Telur Elang Jawa Terekam CCTV
Jika ginjal mengalami gangguan, maka fungsi untuk menyaring racun dan zat berbahaya yang dihasilkan dalam proses metabolisme tubuh juga akan terganggu. Apabila berkepanjangan dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ yang disebut gagal ginjal kronis.
“Ini sangat membahayakan kelangsungan hidupnya dan dalam jangka panjang akan menurunkan produktifitas penderitanya,” imbuh Djoko.
Spesialisasi Dokter untuk Berkonsultasi
Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk deteksi dini gangguan ginjal. Beberapa gejalanya seperti terjadi peningkatan tekanan darah dan nadi, adanya pembengkakan bagian tubuh, wajah pucat atau anemia, dan buang air kecil yang menurun.
Pemeriksaan dilakukan di laboratorium, seperti memeriksa ureum, kreatinin, dan urine untuk mengetahui kondisi fungsi ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda ada gangguan pada ginjal. Ada juga pemeriksaan elektrolit yang menunjukkan ada gangguan ginjal apabila elektrolitnya tidak seimbang.
“Ini pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan,” tutur Meta.
Baca Juga: Punya Risiko Tinggi Diabetes, Lakukan Skrining Dini Setahun Sekali
Apabila merasakan gejala gangguan fungsi ginjal, Meta menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam terdekat. Seperti berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam untuk mengetahui penyebab gangguan ginjal. Apabila gangguan ginjal karena ada pembesaran prostat, kemudian konsultasi dengan dokter spesialis urologi. Perlu dilakukan tindakan tertentu apabila prostat yang membesar menyebabkan gangguan aliran kencing. Jika gangguan ginjal disertai ada gangguan tumor di daerah ginekologi atau rahim, maka dikonsultasikan dengan dokter penyakit dalam atau dokter kandungan.
“Selain dokter penyakit dalam, juga bisa berkonsultasi kepada dokter penyakit dalam yang khusus konsultan ginjal dan hipertensi,” ucap Meta. [WLC02]
Sumber: unair.ac.id, 14 Maret 2022 dan ugm.ac.id, 15 Maret 2022
Discussion about this post