Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gelombang Internal di Bawah Laut Dapat Prediksi Perubahan Iklim

Selasa, 3 September 2024
A A
Ilustrasi nelayan diterjang badai di laut. Foto ELG21/pixabay.com.

Ilustrasi nelayan diterjang badai di laut. Foto ELG21/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PR IA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo Setiyo Pranowo menyatakan, gelombang internal merupakan fenomena yang terjadi di bawah permukaan laut yang dipicu perbedaan densitas air akibat variasi suhu dan salinitas. Tidak heran, fenomena tersebut dapat untuk memprediksi perubahan iklim dan mitigasi bencana.

“Sebab gelombang internal bisa menjadi indikator awal untuk perubahan besar di ekosistem laut yang mungkin berpengaruh pada iklim global. Jika kita bisa memahami dan memodelkan pergerakan ini dengan baik, maka dapat memprediksi perubahan iklim dengan lebih akurat,” kata Widodo, dalam Kolokium bertajuk “Analysis of Internal Wave in the Buru Island Coastal Waters, Banda Sea, Indonesia”, Kamis, 29 Agustus 2024.

Gelombang internal memengaruhi sirkulasi massa air di lautan. Nantinya berdampak pada distribusi nutrien dan pola arus laut yang sangat penting bagi kehidupan laut.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Mpox Berlakukan Healthpass bagi Wisman dan Wisnas

Dalam kolaborasi antara PR IA BRIN dengan berbagai institusi internasional, seperti Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) antara Indonesia dan Korea, penelitian ini membuka wawasan baru tentang peran gelombang internal dalam dinamika oseanografi.

“Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi komunitas ilmiah Indonesia, tetapi juga diakui secara internasional. Kami bekerja sama dengan para ahli dari berbagai negara untuk memastikan hasil riset kami bisa diaplikasikan secara global,” ujar Widodo, yang juga merupakan anggota dewan penasihat ilmiah di MTCRC ini.

Penelitian tentang gelombang internal juga upaya untukmemperkuat ketahanan maritim Indonesia. Sebab dengan kondisi geografis Indonesia yang sangat kompleks, penelitian ini harus terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru.

Baca Juga: Jelang SNDC, Pemerintah Perlu Koreksi Komitmen Iklim yang Adil Bagi Kelompok Rentan

Nelayan bisa akses INA-WIS

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan. Salah satunya dengan sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG untuk acuan melaut dan menangkap ikan. INA-WIS adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif yang dapat dimanfaatkan nelayan dan pengguna transportasi laut.

Mengingat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan membuat kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: di bawah permukaan lautgelombang internalINA-WISperubahan iklimSekolah Lapang Cuaca Nelayan

Editor

Next Post
Siput usal. Foto BRIN.

Mengenal Siput Usal yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat Pesisir Gunungkidul

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media