Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gelombang Internal di Bawah Laut Dapat Prediksi Perubahan Iklim

Selasa, 3 September 2024
A A
Ilustrasi nelayan diterjang badai di laut. Foto ELG21/pixabay.com.

Ilustrasi nelayan diterjang badai di laut. Foto ELG21/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PR IA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo Setiyo Pranowo menyatakan, gelombang internal merupakan fenomena yang terjadi di bawah permukaan laut yang dipicu perbedaan densitas air akibat variasi suhu dan salinitas. Tidak heran, fenomena tersebut dapat untuk memprediksi perubahan iklim dan mitigasi bencana.

“Sebab gelombang internal bisa menjadi indikator awal untuk perubahan besar di ekosistem laut yang mungkin berpengaruh pada iklim global. Jika kita bisa memahami dan memodelkan pergerakan ini dengan baik, maka dapat memprediksi perubahan iklim dengan lebih akurat,” kata Widodo, dalam Kolokium bertajuk “Analysis of Internal Wave in the Buru Island Coastal Waters, Banda Sea, Indonesia”, Kamis, 29 Agustus 2024.

Gelombang internal memengaruhi sirkulasi massa air di lautan. Nantinya berdampak pada distribusi nutrien dan pola arus laut yang sangat penting bagi kehidupan laut.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Mpox Berlakukan Healthpass bagi Wisman dan Wisnas

Dalam kolaborasi antara PR IA BRIN dengan berbagai institusi internasional, seperti Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) antara Indonesia dan Korea, penelitian ini membuka wawasan baru tentang peran gelombang internal dalam dinamika oseanografi.

“Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi komunitas ilmiah Indonesia, tetapi juga diakui secara internasional. Kami bekerja sama dengan para ahli dari berbagai negara untuk memastikan hasil riset kami bisa diaplikasikan secara global,” ujar Widodo, yang juga merupakan anggota dewan penasihat ilmiah di MTCRC ini.

Penelitian tentang gelombang internal juga upaya untukmemperkuat ketahanan maritim Indonesia. Sebab dengan kondisi geografis Indonesia yang sangat kompleks, penelitian ini harus terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru.

Baca Juga: Jelang SNDC, Pemerintah Perlu Koreksi Komitmen Iklim yang Adil Bagi Kelompok Rentan

Nelayan bisa akses INA-WIS

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan. Salah satunya dengan sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG untuk acuan melaut dan menangkap ikan. INA-WIS adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif yang dapat dimanfaatkan nelayan dan pengguna transportasi laut.

Mengingat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan membuat kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: di bawah permukaan lautgelombang internalINA-WISperubahan iklimSekolah Lapang Cuaca Nelayan

Editor

Next Post
Siput usal. Foto BRIN.

Mengenal Siput Usal yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat Pesisir Gunungkidul

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media