Wanaloka.com – Pusat Riset Geoinformatika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenalkan rancangan Geomimo (Geoinformatika Multi Input dan Multi Output) pada ajang World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center di Bali. Geomimo merupakan sebuah platform yang berfungsi untuk mengumpulkan data satelit penginderaan jauh dan geospasial (multi input), kemudian diolah dan dianalisis secara otomatis untuk menghasilkan berbagai informasi (multi output).
“Pusat Riset Geoinformatika BRIN telah menggunakan platform-platform ini untuk membangun sistem pemantauan bencana terkait air,” tutur Plt. Kepala Pusat Riset Geoinformatika, M. Rokhis Khomarudin saat mempresentasikan rancangan Geomimo pada sesi panel “CC09. Towards Better Capacity Development and Collaboration on Data, Information, Knowledge, and Innovation for Promoting Resilience and DRR” WWF ke-10, Kamis, 23 Mei 2024
Dalam paparannya, Rokhis menjelaskan bahwa berbagai platform berbagi data penginderaan jauh telah dimanfaatkan untuk menangani bencana seperti kebakaran lahan/hutan, banjir, dan kekeringan. Ia juga menekankan penting berbagi data dan pengetahuan dalam pemanfaatan penginderaan jauh untuk penanggulangan bencana terkait air.
Baca Juga: Jokowi Klaim Bendungan Jadi Solusi Krisis Air, Walhi Ingatkan Kasus Wadas
Rokhis juga menyoroti mekanisme Sentinel Asia dan International Disaster Charter yang digunakan untuk menganalisis data satelit penginderaan jauh sebelum dan sesudah bencana. Ia menunjukkan contoh gambar banjir di Sumatera Barat sebagai ilustrasi.
Discussion about this post