Wanaloka.com – Badan Geologi menaikkan status Gunung Karangetang dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) sejak Rabu, 8 Februari 2023, pukul 16.00 WIB. Gunung api jenis strato ini sejak 9 Februari 2021, berstatus Waspada.
Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyatakan, kenaikkan status Gunung Karangetang dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut, di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, berdasarkan pengamatan dan evaluasi aktivitas selama tujuh hari terakhir.
“Gunung api Karangetang merupakan gunungapi paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun,” ujar Wafid.
Baca Juga: Satu Tahun Represi, PTUN Putuskan Tambang Andesit di Wadas Tak Berkekuatan Hukum
Selama periode tanggal 1-7 Februari 2023, aktivitas gunung tersebut meningkat. Terekam 162 kali gempa Guguran, 54 kali gempa Hembusan, 66 kali gempa Fase Banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 23 kali gempa Vulkanik Dalam, 3 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa (MMI I) dan 42 kali gempa Tektonik Jauh,” kata Muhammad Wafid dalam siaran pers Badan Geologi.
Pada Januari 2023, hasil amatan Badan Geologi, aktivitas Gunung Karangetang meliputi 71 kali gempa Guguran, 52 kali gempa Hembusan, 8 kali Tremor Non-Harmonik, 94 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 gempa Vulkanik Dangkal, 152 gempa Vulkanik Dalam, 44 kali gempa Tektonik Lokal, 10 kali gempa Terasa, dan 371 kali gempa Tektonik Jauh.
“Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas Gunung Karangetang dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), terhitung mulai tanggal 8 Februari 2023 pukul 16:00 WIB. Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Utama serta 3.5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara,” kata Wafid.
Baca Juga: Belajar dari Gempa Turki, Dosen UGM dan IPB University Ingatkan Soal Ini
Badan Geologi mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak gunung agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
Discussion about this post