Minggu, 27 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Haenyeo, Perempuan Penyelam dengan Denyut Jantung Lebih Lambat dan Tekanan Darah Lebih Rendah

Fenomena ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan individu pada kondisi stres karena dapat menggunakan oksigen dalam kondisi terbatas secara lebih efisien.

Sabtu, 12 Juli 2025
A A
Haenyeo, perempuan penyelam bebas dari Korsel. Foto Hyung-sun Kim and Haenyeo Museum/UNESCO.

Haenyeo, perempuan penyelam bebas dari Korsel. Foto Hyung-sun Kim and Haenyeo Museum/UNESCO.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca juga: Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan

Proses dan mekanisme adaptasi Haenyeo saat kondisi stres ketika menyelam dalam air tanpa peralatan menjadi daya tarik tersendiri. Sebab pada kondisi ekstrem sekalipun ternyata manusia dapat beradaptasi dengan baik.

Ronny berpandangan bahwa fenomena ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan individu pada kondisi stres. Sebab, rendahnya tekanan darah dan lebih lambatnya denyut jantung Haenyeo menyebabkan mereka dapat menggunakan oksigen yang terbatas secara lebih efisien dalam kondisi stres dibandingkan orang normal.

“Daya tahan Haenyeo terhadap suhu dingin di dalam air dan rasa nyeri akibat tekanan air juga merupakan contoh bagaimana manusia dapat beradaptasi dan berevolusi agar tetap bertahan pada kondisi stres,” jelas Ronny.

Baca juga: Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO

Dugaan adanya proses adaptasi bertahap ini tercermin pada kenyataan bahwa para perempuan ini tetap menyelam ketika mereka hamil. Bayi mereka pun mulai terekspos dalam lingkungan stres sejak dalam kandungan.

Ketahanan para penyelam perempuan ini secara perlahan muncul karena mereka terlatih menyelam dalam segala cuaca, termasuk saat turun salju dengan pakaian menyelam minimalis.

Terancam punah

Keunikan dan ketangguhan wanita penyelam Korea Selatan ini memang sudah melegenda dan menjadi ikon wisata yang banyak mengundang wisatawan mancanegara.

Baca juga: Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung

Namun, ketenaran mereka tampaknya tengah terancam karena umur Haenyeo rata-rata sudah 70 tahun. Perempuan muda yang tertarik dengan profesi ini semakin sedikit.

“Jika tidak ada lagi generasi penerus, tentunya sangat mengkhawatirkan. Korea Selatan tidak hanya kehilangan ikon wisatanya, tetapi dunia bisa kehilangan kesempatan untuk mempelajari gen-gen yang mereka miliki yang akan bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia,” papar dia.

Ronny menyimpulkan, Haenyeo merupakan salah salah contoh fenomena perpaduan faktor genetik dan lingkungan yang berfungsi untuk memelihara sistem metabolisme yang normal pada kondisi stres (Homeostasis).

Variasi genetik ketahanan pada kondisi stres ini merupakan produk evolusi sekaligus modal bagi makhluk hidup, termasuk manusia untuk dapat bertahan jika mendapat tekanan stres lingkungan. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: HaenyeoIPB UniversityKorea Selatanpenyelam bebasProf. Ronny Rachman Noor

Editor

Next Post
Pantai Bulbul di Kabupaten Toba diminta Wamenpar Ni Luh Puspa dibenahi karena dipenuhi bangunan, 11 Juli 2025. Foto Dok. Kemenpar.

Demi Green Card UNESCO, Promosi Wisata dari Humbang Hasundutan hingga Toba

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media