Pelepasliaran satwa ini diharapkan dapat meningkatkan populasi burung di Kebun Raya Indrokilo. Serta menjadi langkah nyata dalam upaya konservasi di tingkat lokal, serta memperkuat komitmen Indonesia dalam menjaga keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Baca Juga: Komisi V DPR Minta BMKG Optimalkan Anggaran Mitigasi Gempa Megathrust
“Dengan mengelola keanekaragaman hayati perkotaan, kita tidak hanya melestarikan satwa dan tumbuhan, tetapi juga menciptakan lingkungan kota yang lebih berkelanjutan, sehat, dan menyenangkan untuk dihuni,” ujar Siti.
Generasi muda cinta lingkungan
HKAN tahun ini mengangkat tema “Aktualisasi Konservasi Alam pada Generasi Muda Indonesia” dengan slogan “Youth for Sustainable Nature“. Tema ini mencerminkan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam upaya pelestarian alam.
Lebih dari separuh penduduk Indonesia saat ini adalah generasi muda yang memiliki karakter kreatif dan adaptif terhadap teknologi. Pemerintah berperan penting menyediakan platform yang sesuai untuk generasi muda agar dapat menjadi agen konservasi masa depan.
Baca Juga: Pemerintah akan Reaktivasi Sumur Migas yang Tidak Aktif
“Mari kita cetak generasi muda yang cinta lingkungan dari HKAN 2024 Boyolali,” seru Siti.
Sementara di tengah krisis global termasuk perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi yang meningkat, keterlibatan seluruh elemen bangsa menjadi sangat penting. Siti mengklaim Indonesia telah menunjukkan komitmen menangani perubahan iklim melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan kebijakan jangka panjang menuju net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Dalam bidang keanekaragaman hayati, Indonesia berkomitmen untuk mencapai visi 2050 “Living in Harmony with Nature” yang diadopsi dalam Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KM-GBF). Upaya ini mencakup tindakan korektif untuk mengurangi risiko kepunahan spesies, mempertahankan keanekaragaman genetik, serta mengelola interaksi manusia-satwa liar untuk meminimalkan konflik.
Baca Juga: Hadapi Gempa Megathrust, Pelaku Pariwisata Bangun Kesiapsiagaan di Destinasi Wisata
Wujud nyata dari keberhasilan konservasi, Siti mengumumkan kelahiran enam ekor anggota baru dari beberapa spesies kunci yang dilindungi di kawasan konservasi Indonesia. Dari Mereka Taman Nasional Ujungkulon ada Estu, Badak jawa betina yang lahir pada Agustus 2023; Wirawono, Badak jawa jantan yang lahir 17 Mei 2024; dan Syauqi, Badak jawa jantan yang lahir 27 Juni 2024.
Kemudian di Taman Nasional Baluran ada Surya, Banteng jawa jantan yang lahir 9 Agustus 2024 dan Lestari, Banteng jawa jantan yang lahir 13 Agustus 2024. Serta Sanur, Orangutan sumatera jantan yang lahir 23 Agustus 2024 di Taman Nasional Bukit Tigapuluh.
“Peringatan HKAN 2024 bukan hanya momentum selebrasi, tetapi juga kontemplasi atas upaya konservasi yang telah kita lakukan. Mari kita terus bersama-sama menjaga kelestarian alam demi generasi yang akan datang,” seru Siti. [WLC02]
Sumber: PPID KLHK
Discussion about this post