Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Hoaks, Pulau Tagulandang akan Tenggelam Akibat Erupsi Gunung Ruang

Minggu, 5 Mei 2024
A A
Penampakan Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada Ahad, 5 Mei 2024. Foto Magma Indonesia.

Penampakan Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada Ahad, 5 Mei 2024. Foto Magma Indonesia.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid memastikan berita atau narasi yang menyatakan Pulau Tagulandang akan tenggelam akibat erupsi Gunung Ruang adalah hoaks alias informasi bohong atau informasi yang tidak benar. Wafid meminta masyarakat untuk tidak mempercayai isu tersebut

Gunung Ruang mengalami rangkaian erupsi dengan erupsi terbesar terjadi pada tanggal 17 April dan 30 April 2024. Setelah erupsi paroksimal 30 April lalu, muncul berita yang tidak benar (hoaks) yang menarasikan Pulau Tagulandang akan tenggelam akibat erupsi tersebut.

“Berita yang tidak benar ini telah meresahkan masyarakat, khususnya penduduk yang bermukim di Pulau Tagulandang. Jadi perlu disampaikan bahwa berita ini adalah tidak benar,” kata Wafid dalam siaran pers tertulis, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Juga: Tiga Instruksi Jokowi Soal Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental Gunung Ruang menunjukkan aktivitasnya pada tanggal 3 Mei 2024 hingga pukul 18.00 WITA masih merekam gempa letusan, gempa Vulkanik Dangkal, Gempa Vulkanik Dalam, dan gempa tektonik Jauh serta tremor menerus dengan energi relatif kecil. Secara visual masih teramati asap kawah berwarna putih – kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi pada kisaran 100 – 300 m dari puncak kawah.

“Aktivitas Gunung Ruang masih tinggi. Tapi dari hari ke hari aktivitas menurun dibandingkan saat erupsi 17 April 2024 dan 30 April 2024 lalu,” kata Wafid.

Ia pun kembali meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak mempercayai berita meresahkan tersebut serta tidak menyebarluaskannya.

Baca Juga: 15 Warga Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan

“Masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang,” imbuh Wafid.

Masyarakat di sana diminta tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Ruang melalui aplikasi MAGMA Indonesia/Website PVMBG atau mengontak langsung dengan Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro atau ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi di Bandung.

Sementara dalam kunjungan ke lokasi pengungsi di Pulau Siau, Sulawesi Utara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mendapat informasi dari salah seorang pengungsi. Warga tersebut melaporkan terkait ada kabar yang beredar bahwa Pulau Tagulandang akan tenggelam karena tsunami akibat dari erupsi Gunung Ruang yang akan terjadi lagi dan lebih besar.

Baca Juga: Data UNESCO 44 Jurnalis Lingkungan Dibunuh dalam 15 Tahun

Mendengar hal itu, Suharyanto lantas menjawab bahwa hal itu tidak benar dan masyarakat telah termakan berita hoaks. Ia meminta agar masyarakat hanya memperbarui informasi dari instansi berwenang seperti PVMBG, BNPB, BMKG,BPBD, TNI, Polri dan sebagainya.

“Itu tidak benar ya. Hoaks. PVMBG sudah mengeluarkan informasi terkait hal itu. Bahwa tidak benar Pulau Tagulandang akan hilang tenggelam. Saya harap kita semua selalu memperbarui informasi hanya dari instansi yang berwenang ya,” kata Suharyanto.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BNPBerupsi Gunung RuangGunung Ruanginfo hoaksPulau TagulandangPVMBG

Editor

Next Post
Salah satu hama tanaman padi adalah walang (belalang) sangit. Foto wanaloka.com.

Pengendalian Hama Padi Lewat Pengumpulan Telur dengan Teknologi PHT-Biointensif

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media