Ia juga akan mengundang Kepala Desa Tlogolele dan Klakah, Camat Selo dan seluruh unsur Forkopimcam untuk mereview rencana kontijensi pada Selasa pekan depan. Langkah tersebut diambil usai berkomunikasi dengan Kepala BPTTKG terkait aktivitas vulkanik Merapi. Sebab peningkatan kapasitas masyarakat harus lebih ditingkatkan untuk langkah mitigasi dan kesiapsiagaan dari adanya fenomena APG Gunung Merapi yang masih terjadi hingga hari ini.
“Kami akan meninjau kembali rencana kontijensi. Ini kaitannya dengan peningkatan kapasitas masyarakat,” kata Suratno.
Baca Juga: Warga Wadas Gugat Pemerintah dengan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Abu Vulkanik Sampai ke Magelang
Abu vulkanik dampak dari APG Merapi juga dilaporkan sampai ke wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kepala Pelaksana BPBD Magelang, Edi Wasono menyebutkan bahwa Desa Banyoroto dan Wonolelo di Kecamatan Sawangan turut merasakan dampak tersebut. Namun intensitas hujan abu ringan dan tidak mengganggu aktivitas warga.
“Kami langsung turun membagikan masker ke desa terdampak. Tim kami juga standby siaga di sana,” ujar Edi.
Fenomena APG Merapi tersebut merupakan bagian dari rentetan aktivitas vulkanik yang terjadi sejak 11 Mei 2018 yang terus meningkat hingga November 2020. Peningkatan aktivitas vulkanik itu membuat status Gunung Merapi masih tetap di level III atau Siaga sejak 5 November 2020.
Baca Juga: Cegah Penularan Pneumonia dengan Jaga Jarak dan Hidup Bersih
BPPTKG juga merilis potensi bahaya hingga saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG juga memberikan rekomendasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Merapi akan segera ditinjau kembali. [WLC02]
Discussion about this post