Kamis, 21 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Indonesia Desak Negara Maju Mendanai Pelestarian Keanekaragaman Hayati Dunia

Keanekaragaman hayati banyak terdapat di negara-negara berkembang dan negara-negara maju turut memanfaatkan. Indonesia menagih komitmen negara maju untuk bertanggung jawab mendanai pelestariannya.

Rabu, 21 Desember 2022
A A
Wamen LHK Alue Dohong (kanan) dalam COP-15 CBD di Montreal, Kanada pada 7-19 Desember 2022.Foto ppid.menlhk.go.id

Wamen LHK Alue Dohong (kiri) dalam COP-15 CBD di Montreal, Kanada pada 7-19 Desember 2022.Foto ppid.menlhk.go.id

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong menyerukan negara-negara maju untuk melaksanakan tanggung jawab pendanaan bagi negara-negara berkembang dalam upaya melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati dunia. Mengingat tanggung jawab pendanaan yang telah dimandatkan dalam Pasal 20 Konfensi Keanekaragaman Hayati (Convention of Biological Diversity/CBD) sejak 1920 hingga saat ini belum direalisasi.

Seruan itu disampaikan Alue sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam Konferensi Para Pihak ke-15 (Conference of the Parties) dari Konvensi Keanekaragaman Hayati atau dikenal dengan COP-15 CBD di Montreal, Kanada sejak tanggal 7 hingga 19 Desember 2022.

Pertemuan COP-15 berupaya menghasilkan komitmen global untuk melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati dunia serta menjamin penggunaan yang berkelanjutan dan pembagian manfaat yang adil dan seimbang. Tujuan tersebut dicapai melalui penyusunan Kerangka Keanekaragaman Hayati Global (Global Biodiversity Framework/GBF) yang salah satunya mengusulkan penetapan target konservasi atas 30 persen area darat dan laut dunia pada 2030 (30 by 30).

Baca Juga: ESDM Sebut Stok BBM, LPG, Listrik Aman Selama 17 Hari Perayaan Nataru

Berbagai studi menyimpulkan, implementasi GBF membutuhkan pendanaan finansial yang sangat besar mencapai 700 miliar dollar. Indonesia berpotensi memiliki tanggung jawab lebih besar dibandingkan negara maju dalam pelaksanaan target 30 by 30 karena Indonesia merupakan negara berkembang dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

“Itu berimplikasi pada beban pembiayaan negara,” kata Alue Dohong.

Sebab target global 30 by 30 sangat bergantung pada kontribusi nyata dari negara-negara mega-biodiversity yang kebanyakan adalah negara berkembang yang memiliki kemampuan fiskal terbatas untuk mendanai implementasi GBF. Di sisi lain, negara-negara ini memiliki hak untuk melakukan pembangunan (right to develop).

Baca Juga: BMKG, Nataru Bertepatan dengan Periode Musim Hujan 2022-2023

Dalam pertemuan tingkat tinggi (High Level Segment) COP-15, Alue menekankan pentingnya seluruh pihak CBD untuk memberlakukan prinsip common but differentiated responsibility (CBDR) dan penerapan kewajiban yang berkeadilan (equity) sebagai prinsip utama yang melandasi pembentukan GBF. Indonesia juga mendukung peran dan tanggung jawab dalam perlindungan keanekaragaman hayati di antara elemen-elemen masyarakat.

“Indonesia tidak bisa menyetujui GBF, apabila prinsip CBDR ini tidak diberlakukan,” tegas Alue Dohong di depan sidang umum yang dihadiri oleh delegasi dari ratusan negara dan observer.

Bagi Indonesia, prinsip CBDR telah menjadi jus cogens (asas dasar) dalam hukum lingkungan internasional. Hal tersebut telah direfleksikan dalam Pasal 20 CBD, Prinsip ke-7 dari Deklarasi Rio serta Persetujuan Paris.

Baca Juga: Sekitar 44,17 Juta Penduduk akan Lakukan Perjalanan untuk Perayaan Nataru

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: COP-15 CBDKerangka Keanekaragaman Hayati GlobalKonfensi Keanekaragaman HayatiKonferensi Para Pihak ke-15negara berkembangnegara majuWamen LHK Alue Dohong

Editor

Next Post
Acara peluncuran program 100 Paket Wisata Nusantara untuk menyambut libur Nataru. Foto kemenparekraf.go.id

Libur Nataru, Kemenparekraf Luncurkan 100 'Pak Wisnu'

Discussion about this post

TERKINI

  • Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono. Foto sustainabledevelopment.ugm.ac.id.Budi Setiadi: Teknologi AI Berperan Mengelola dan Melestarikan Sumber Hayati
    In Sosok
    Rabu, 20 September 2023
  • Ilustrasi kapal penangkap ikan. Foto moritz320/pixabay.com.Walhi: Ekonomi Biru Dorong Perampasan Ruang Laut di Indonesia, Ini Catatannya
    In Lingkungan
    Rabu, 20 September 2023
  • Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru
    In News
    Rabu, 20 September 2023
  • Spesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala, Christoper Stremme DVM. Foto ildlife.usk.ac.id.Christopher Stremme: EEHV Jadi Penyebab Kematian Misterius Anak Gajah
    In Sosok
    Selasa, 19 September 2023
  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.PSN Pulau Rempang, Ombudsman Sebut Ada Potensi Maladministrasi
    In News
    Selasa, 19 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media