Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memaparkan perihal ketersediaan informasi dan layanan cuaca yang diberikan BMKG mulai dari perode 19 Desember 2022-6 Januari 2023. Pemaparan itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi V DPR pada 15 Desember 2022 dengan agenda kesiapan infrastruktur dan transportasi terkait libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Beberapa informasi yang disampaikan antara lain peringatan dini cuaca signifikan, peta potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, prakiraan curah hujan bulanan, prakiraan cuaca pelabuhan dan pasang surut air laut, serta prakiraan cuaca wisata laut.
Dwikorita menjelaskan, periode Nataru ini bertepatan dengan periode DJF (Desember, Januari, Februari) musim hujan 2022/2023, dimana sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan sekitar 70 – 84 persen. Sedangkan puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
Baca Juga: Sekitar 44,17 Juta Penduduk akan Lakukan Perjalanan untuk Perayaan Nataru
Kondisi cuaca di wilayah Indonesia selama periode Nataru diprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Potensi hujan lebat di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi bagian Barat hingga Selatan, sebagian Maluku dan Papua.
“Semua diseminasi informasi ini bisa diakses melalui aplikasi mobile Info BMKG, website bmkg.go.id, serta media sosial BMKG (youtube, twitter, facebook dan Instagram),” tutur Dwikorita.
Dwikorita mengimbau pada periode Nataru ini, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan banjir dan tanah longsor diminta waspada menjelang dan pada puncak musim hujan. Terutama di wilayah yang mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya.
Discussion about this post