Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ingin Menang Kontes, Ini Tips Budidaya Ikan Guppy

Ikan guppy tengah menjadi primadona pecinta ikan hias. Sejumlah kontes pun digelar. Bagaimana cara membudidayakannya?

Rabu, 23 Februari 2022
A A
Ikan guppy. Foto Instagram @aquarium_guppies.

Ikan guppy. Foto Instagram @aquarium_guppies.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Ikan guppy (Poecilia reticulata) tengah jadi primadona para pecinta ikan hias di Indonesia sekitar dua tahun belakangan. Ukurannya kecil dan berwarna-warni. Sekilas mirip ikan cupang, sehingga orang sering dibuat terkecoh. Namun keduanya jelas berbeda. Ikan cupang merupakan ikan air tawar yang tersebar di Asia Tenggara, sedangkan ikan guppy berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Sejumlah kontes ikan guppy pun digelar. Seperti pertengahan Februari lalu, Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) UGM dan Kelompok Studi Ikan Hias dan Aquaspace (IHA) UGM menggelar Kontes Liga Fancy Guppy Nasional tingkat nasional. Menurut Presiden Fancy Guppy Indonesia, Rularto Al-Khalifi, kontes tersebut merupakan pembukaan dari 10 putaran kontes dalam satu tahun di beberapa daerah di Indonesia. Kontes tersebut berkonsep liga dan pertama kali diadakan di Indonesia.

Dilansir dari laman ugm.ac.id, 21 Februari 2022, sistem penilaian yang digunakan pada kontes ini adalah Fancy Indonesia Scoring System (FISS) yang diadaptasi dari sistem penilaian internasional. Adapun jumlah kelas kontes yang dilombakan sebanyak 24 kelas, meliputi empat kategori, yaitu Delta Tail Class, Middle Delta Tail Class, Juve Delta Tail Class, dan kelas bebas.

Baca Juga: Munif Ghulamahdi: Teknologi Budidaya Jenuh Air Jadi Solusi Kelangkaan Kedelai

Bagaimana membudidayakan ikan guppy untuk menghasilkan ikan dengan kualitas berkelas? Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University kunjungi Elhgy Guppy Farm, Bogor awal Februari lalu.

Peternakan guppy tersebut masih berskala rumahan, tapi sudah mencetak beberapa strain guppy yang berkualitas. Menurut Ketua Himakua, Fadly Adams Hamsyana, pemiliknya juga sudah mengikuti beberapa kontes. Terakhir mengikuti kontes guppy pada acara Aquafest dan berhasil mendapatkan juara tiga. Pemilik peternakan, Elhgy berfokus pada budidaya guppy dengan strain red lace, blue lace, dan yellow lace.

Elhgy menjelaskan, Guppy red lace mempunyai ciri khas warna dominan biru dengan gradasi putih dan hitam dengan sedikit corak. Untuk guppy blue lace juga hampir sama hanya saja yang membedakan warna dominannya biru, begitupun dengan guppy yellow lace dengan warna dominan kuning. Guppy strain ini populer di pasar dalam negeri dengan permintaan pasar tertinggi dari pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Baca Juga: Kelebihan Gula dan Garam Jadi Biang Penyakit, Ini Tips Mengontrolnya

“Dan parameter utama yang harus diperhatikan jika ingin membudidayakn ikan ini adalah kualitas air, pakan, dan kualitas indukan,” jelas Elhgy.

Langkah pertama sebelum membudidayakan ikan adalah memilih induk terlebih dahulu. Jika ingin menghasilkan ikan guppy berkualitas baik, maka dipilih ikan guppy dengan genetik yang jelas, bukan campuran dari beberapa genetik.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: budidaya guppyikan cupangikan guppyikan hiaskontes

Editor

Next Post
Sakura dan bayinya, Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), pertama kali terlihat pada 9 Februari 2022 di area soft release Suaka Margasatwa Lamandau, Kalimantan Tengah. Foto ppid.menlhk.go.id.

Bayi Orangutan Kalimantan ke-102 Lahir di Suaka Margasatwa Lamandau

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media