Wanaloka.com – Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi menyatakan akan melakukan replikasi atau duplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di beberapa lokasi di Indonesia. Mengingat sumber daya yang dimiliki Indonesia cukup besar untuk PLTS terapung yang dibuat PLN Nusantara Power bersama Masdar.
“Kami akan scaling up dengan banyak potensi waduk di Indonesia, mengingat pemerintah akhir-akhir ini aktif membangun waduk dan bendungan,” kata Yudo usai Peresmian PLTS Terapung Cirata di Purwakarta pada 9 November 2023.
Tercatat, potensi PLTS terapung di danau dan bendungan lainnya di Indonesia mencapai 89,36 GW di 295 lokasi. Dari total potensi PLTS terapung tersebut, terdiri dari PLTS terapung di danau sebesar 74,67 GW di 36 lokasi dan PLTS terapung di bendungan sebesar 14,7 GW di 259 lokasi.
Baca Juga: Festival Panen Kopi Gayo 2023 Wadah Petani Bagi Ilmu Ketahanan Pangan
Dalam beberapa tahun ke depan, menurut Yudo, akan ada dua PLTS terapung yang beroperasi, yakni PLTS Terapung Saguling dengan bendungan pertama Sungai Citarum dan Singkarak.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT. PLN (Persero) 2021-2030, PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat akan memiliki kapasitas sebesar 60 MW, sedangkan PTLS Terapung Singkarak di Sumatera Barat memiliki kapasitas 48 MW.
Selain itu ada lima PLTS terapung lainnya yang akan dibangun hingga tahun 2030, yakni di Waduk Wonogiri Jawa tengah sebesar 100 MW, Waduk Sutami Jawa Timur sebesar 122 MW, Waduk Jatiluhur Jawa Barat sebesar 100 MW, Waduk Mrica Jawa Barat 60 MW, dan Waduk Wonorejo Jawa Timur 122 MW.
Baca Juga: PLTS Terapung Cirata Pasok Energi Bersih Sistem Kelistrikan untuk Jawa dan Bali
Optimalisasi Smart Grid
Dalam peresmian itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) memiliki tantangan tersendiri karena memiliki sifat intermitten atau bergantung pada kondisi cuaca.
“Tapi bisa diatasi dengan membangun Smart Grid,” ujar Jokowi.
Apabila cuaca sedang berubah-ubah, smart grid akan membuat listrik tetap stabil dan tidak terjadi kendala yang mengganggu penyediaan tenaga listrik. Smart grid juga memudahkan masyarakat mendapatkan akses listrik dari energi hijau dengan harga terjangkau, meskipun lokasi sumber potensi EBT jauh dari masyarakat maupun pusat ekonomi.
Baca Juga: HKAN 2023, Menteri Siti Ingatkan Manusia Menjaga dan Hidup Selaras dengan Alam
Discussion about this post