Wanaloka.com – Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menyebutkan, gempa yang terjadi di laut Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 22 Juni 2022, merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya tarikan mantel ke bawah dan gaya mengapung mantel yang lebih kental di bawahnya.
Gempa dengan magnitudo 5,5 (update parameter) terjadi pada pukul 12.01.20 WIB, terletak pada koordinat 7,49° LS; 120,51° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 124 kilometer arah Timur Laut Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 499 kilometer.
Hasil analisis BMKG diketahui jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya tarikan mantel ke bawah dan gaya mengapung mantel yang lebih kental di bawahnya.
Baca Juga: Kepala BNPB Sebut Destana Purwobinangun Sleman Dapat Jadi Role Model
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” kata Bambang Setiyo Prayitno.
Discussion about this post