Wanaloka.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menyatakan pemerintah daerah harus melakukan sosialisasi masalah sampah kepada masyarakat, anak muda dan tokoh agama. Sosialisasi diperluka untuk meningkatkan pengelolaan sampah agar menjadi gaya hidup di daerah tersebut.
“Ini penting untuk memanfaatkan potensi sampah dan mengurangi penumpukan di TPA,” ujar Andi saat kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI di TPA Adi-Adi, Mamuju, Sulawesi Barat pada 18 Juli 2024.
Menurut dia, beberapa daerah telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi paving block dan produk lainnya. Sosialisasi yang masif sangat penting karena menyangkut masalah bersama.
Baca Juga: Jalan Tani Digunakan Sepihak, Warga Ambunu Kembali Blokade Akses ke PT IHIP
“Bisa dibayangkan jika sampah tidak terangkut,” tambah dia.
Andi menambahkan, Komisi IV DPR RI bersama Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melaksanakan berbagai program bantuan untuk pengelolaan sampah. Berdasarkan data yang dimiliki, bantuan tersebut berupa mobil dum truck dan motor tiga roda, serta bantuan untuk pengolahan limbah rumah tangga dan industri kecil rumah tangga.
“Kami terus mendorong pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih kepada pemerintah daerah. Mamuju diharapkan dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah masa depan,” kata Andi.
Baca Juga: Karhutla di Toba, Anggota Komisi IV DPR Kritisi Ketidaksiapan Sarana Pemerintah
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengaku belum bisa menyiapkan sarana dan prasarana pengolahan sampah karena keterbatasan anggaran. Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Mamuju Alwinuddin berharap Komisi IV DPR RI bersama Kementerian LHK dapat membantu pengembangan TPA yang saat ini sudah mulai over kapasitas.
“Diperkirakan tidak dapat menampung sampah lagi 2-3 tahun ke depan,” kata Alwinuddin.
Menurut dia, luasan areal TPA yang mencapai 10 ha masih dimungkinkan untuk dilakukan pengembangan. Sebab saat ini yang baru dimanfaatkan hanya 0,84 ha.
Baca Juga: Fenomena Mbedhidhing Pernah Capai 1 Derajat Celcius di Dataran Tinggi Dieng
“Persoalannya, volume sampah yang ditampung di TPA Adi-Adi mencapai 20 hingga 30 ton per hari. Belum ada sarana pengolahan lanjutan untuk mendaur ulang sampah,” kata Alwinuddin.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati menilai TPA Adiadi masih sangat bernilai ekonomis. Sebab banyak sampah palstik yang berserakan yang belum dikelola dengan baik.
Zero Waste Zero Emission 2050
Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa pengelolaan sampah dan limbah merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan rendah emisi karbon dan berketahanan iklim. Pengelolaan sampah dan limbah merupakan satu dari lima sumber utama dalam upaya pemerintah menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara terukur sebagaimana tercantum dalam NDC, yaitu 40-43,5 Juta ton CO2eq, dari emisi pada business as usual sebesar 296 juta ton CO2eq.
Baca Juga: Kritik Walhi Gorontalo, Pemda Lamban Atasi Bencana Ekologis di Gorontalo yang Berulang
Discussion about this post