Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kasus PMK Ternak di Indonesia Butuh Penanganan Segera dan Serius

Minggu, 19 Januari 2025
A A
Ilustrasi hewan ternak sakit. Foto ugm.ac.id.

Ilustrasi hewan ternak sakit. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Ajbar mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan kepastian ketersediaan vaksin penyakit mulut dan kaki (PMK) bagi peternak. Mengingat terjadi lonjakan kasus PMK pada sapi di tujuh provinsi di Indonesia.

“Pastikan vaksin PMK cukup. Dan jangan ada pungutan atau biaya vaksin dari peternakan rakyat,” ujar Ajbar melalui rilis, Minggu, 19 Januari 2025.

Sebab pemberlakuan pungutan biaya vaksinasi pada peternak rakyat hanya akan memperburuk situasi.

Baca juga: Pakar UGM Desak Proyek Lahan 20 Juta Ha Ditinjau Ulang, Manfaatkan Lahan Tak Produktif

“Faktanya, jangankan dipungutin biaya, gratis saja masih banyak peternak yang enggan melaporkan ternaknya untuk divaksin,” ungkap Politisi Fraksi PAN ini.

Banyak peternak kecil yang belum menyadari pentingnya vaksinasi, sehingga peran pemerintah sangat krusial dalam memastikan kesadaran dan keterlibatan peternak. Menurut dia, perlu pendampingan terhadap peternak dalam menghadapi wabah ini. Selain itu, perlu dukungan terhadap operasional tenaga vaksinasi.

Ia berharap pemerintah mengambil langkah tegas dan strategis demi melindungi sektor peternakan nasional.

Baca juga: Banjir Kepung 11 Kecamatan di Lampung

“Kesejahteraan peternak harus menjadi prioritas utama, dan pemerintah harus memastikan segala bentuk dukungan tersedia,” imbuh dia.

Wabah PMK kini telah menjangkiti tujuh provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Lampung. Sejak pertengahan Desember 2024, jumlah kasus PMK terus meningkat, menimbulkan kekhawatiran di kalangan peternak dan masyarakat luas.

25 ribu ternak terjangkit PMK

Berdasarkan data perkembangan dan penanganan kasus PMK 2024 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, kasus memuncak pada periode April—Agustus 2024, menjelang perayaan Idul Adha. Mulai 28 Desember 2024 sampai 15 Januari 2025, tercatat lebih dari 25.000 hewan ternak terjangkit PMK yang tersebar di 2.736 desa.

Baca juga: Gunung Ibu 17 Kali Erupsi, Tim Gabungan Percepat Evakuasi Warga Lima Desa

“Angka ini menunjukkan PMK telah menjadi ancaman yang membutuhkan perhatian serius,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda dalam Seminar Nasional bertajuk “Roadmap dan Strategi Menuju Indonesia Bebas PMK” di ruang Auditorium Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat, 16 Januari 2025.

Kementan tengah berupaya memberantas PMK yang kini tengah kembali mewabah dan menjangkiti ternak dalam beberapa bulan terakhir. Sejak akhir 2024, lebih dari 49.000 vaksinasi telah dilaksanakan di 16 provinsi. Sebanyak 13.956 hewan ternak yang sakit juga telah diberikan pengobatan khusus dari dokter hewan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: FKH UGMKementerian PertanianKomisi IV DPRPMKvaksinasi PMK

Editor

Next Post
Ilustrasi gaya hidup mengenakan masker di keramaian. Foto Surprising_SnapShots/pixabay.com.

Mengenal Virus HMPV, Mengapa Pencegahan Lewat Gaya Hidup Ala Pandemi Covid-19?

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media