“Kebijakan transisi energi indonesia, mudah-mudahan kami bisa mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau mungkin lebih cepat. Transisi energi tentu tidak hanya terkait transisi energi bersih. Juga sisi suplai yang lebih berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Suharso.
Indonesia terus mempelajari dan menyesuaikan dinamika perubahan iklim global, termasuk langkah-langkah kerja di dalam negeri. Sejak 2015, Indonesia terus berkomitmen untuk melakukan upaya penurunan Emisi GRK. Target NDC Indonesia juga dipertajam pada akhir tahun 2022 lalu.
Baca Juga: Jepang Buang Limbah Radiokatif ke Laut, DPR Waspadai Impor Seafood
Pada 23 september 2022, Indonesia menyampaikan enhanced NDC (ENDC) ke sekretariat UNFCCC dengan mempertajam target reduksi grk dari 29 persen menjadi 31,89 persen dengan kekuatan nasional. Serta dari 41 persen menjadi 43,2 persen dengan dukungan kerja sama teknik internasional untuk tahun 2030.
“Indonesia kini telah memulai penyusunan 2nd NDC (SNDC) yang akan selaras dengan long term strategy low carbon and climate resilience 2050 dengan visi iklim indonesia untuk mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat,” imbuh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar saat membuka ETCE 2023.
Baca Juga: Pengetahuan Etnobotani Suku Rejang untuk Ketahanan Pangan Terancam Punah
ETCE 2023 mengangkat tema “Collaboration to Achieve the Energy Transition to Net Zero Emission 2060”. Gelaran tersebut diikuti perusahaan dan pemerintah daerah yang berlangsung sejak tanggal 18 hingga 20 Oktober 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Seminar Transisi Energi akan dibagi dalam tujuh sesi yang mengangkat topik tentang strategi dekarbonisasi, kesiapan industri mendukung ketahanan energi, RUEN dan RUED Provinsi, peluang pengembangan EBT, mitigasi lingkungan, penyiapan SDM dan peran PLTN mendukung transisi energi. Sedangkan pembicara yang dihadirkan dari anggota DEN, Kementerian dan Lembaga, CEO Perusahaan, Pemerintah Daerah dan Akademisi. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post