Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kelinci Sumatera, Satwa Langka Ini Ditemukan di Solok

Kelinci sumatera, satwa langka endemik di kawasan Bukit Barisan yang berada di Pulau Sumatera, tergolong satwa yang terancam punah.

Rabu, 15 Juni 2022
A A
Kelinci sumatera yang ditemukan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Foto ksdae.menlhk.go.id

Kelinci sumatera yang ditemukan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Foto ksdae.menlhk.go.id

Share on FacebookShare on Twitter

Ardi Andono mengungkapkan kelinci sumatera termasuk satwa langka yang populasinya terus menyusut di habitatnya yang statusnya tergolong terancam punah seperti harimau sumatera.

“Dan ini adalah penemuan yang langka terjadi di hutan Sumatera Barat,” kata Ardi Andono.

Sulit Ditemukan

Merujuk daftar tumbuhan dan satwa yang dilindungi dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, kelinci sumatera berada di urutan nomor 72.

Kelinci sumatera termasuk satwa yang sulit ditemukan. Melansir mongabay.co.id, satwa langka ini pertama kali terdokumentasi pada 1972 oleh M. Borner di Taman Nasional Gunung Leuser.

Tahun 1978, J. Seidensticker mengaku melihat kelinci sumatera di sekitar Gunung Kerinci, namun tidak terdokumentasi.

Baca Juga: Mengenal Makanan Khas Blitar Lewat Film “Legenda Kuliner Patria”

Di 1998, Fauna & Flora International merekam individu dalam foto kamera jebak di Taman Nasional Kerinci Seblat. Sejak 1998, dilaporkan penampakan kelinci sumatera di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Tahun 2007, Wildlife Conservation Society–Indonesia Program berhasil mendokumentasikan kelinci sumatera dengan memasang camera trap di kawasan Pulau Beringin.

Baca Juga: Subvarian Baru Omicron Masuk ke Indonesia, Pariwisata Tunggu Kebijakan

Setahun kemudian, tahun 2008, seorang ilmuwan dari WWF sukses mendokumentasikan seekor kelinci sumatera. Tahun 2009, satu ekor kelinci sumatera satu terlihat di sepanjang jalan yang membelah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Rehabilitasi 600 Ribu Ha Lahan Mangrove atasi Perubahan Iklim

Jennifer McCarthy dari Massachusetts University dalam penelitiannya berjudul: Using Camera Trap Photos and Direct Sightings to Identify Possible Refugia for The Vulnerable Sumatran Striped Rabbit Nesolagus netscheri (2012), menceritakan saat ia dan timnya melakukan penelitian di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan medio 2008-2011 yang dilengkapi dengan tujuh kamera digital inframerah, memperoleh 10 foto kelinci sumatera. [WLC01]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BKSDA Sumatera BaratBukit Barisankelinci sumateraProvinsi Sumatera Baratsatwa langkasatwa yang dilindungi

Editor

Next Post
Visual dari udara, kondisi pantai Boulevard di Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pasca-abrasi yang terjadi, Rabu, 15 Juni 2022. Foto Dok BNPB

Abrasi Pantai Boulevard di Kepulauan Amurang, 15 Rumah dan Penginapan Amblas

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media