Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kementerian PU Alokasikan Rp351,8 Miliar untuk Tanggap Darurat Bencana 2025

Kamis, 6 November 2025
A A
Upaya pengurangan genangan banjir lewat pompanisasi. Foto Dok. BNPB.

Upaya pengurangan genangan banjir lewat pompanisasi. Foto Dok. BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sebesar Rp351,83 miliar untuk mendukung program kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana sepanjang tahun 2025. Anggaran tersebut digunakan untuk memperkuat infrastruktur publik, mempercepat penanganan darurat, serta mendukung pemulihan pascabencana di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Menteri PU Dody Hanggodo, anggaran tersebut sejalan dengan tiga pilar utama kesiapsiagaan nasional di lingkungan Kementerian PU, yaitu Kesiapsiagaan Infrastruktur dan Keselamatan Publik, Komando Terpadu dan Teknologi Respons Cepat, dan Pelayanan Publik yang Manusiawi dan Berkelanjutan.

“Setiap detik menyangkut nyawa. Kementerian PU harus hadir, bekerja cepat, dan memastikan infrastruktur tetap berfungsi untuk keselamatan rakyat,” ucap Dody Hanggodo saat memimpin Apel Siaga Bencana Nasional di Bandung, Jawa Barat, 4 November 2025.

Alokasi anggaran tanggap darurat itu terdiri dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp300 miliar dan Direktorat Jenderal Bina Marga Rp51,8 miliar. Selain itu juga telah memobilisasi 5.755 unit alat berat, 382.044 bahan logistik serta menerjunkan 3.455 personel siaga di lapangan.

Baca juga: Atasi Ketergantungan Pangan, Komisi IV Minta Sagu Kembali Jadi Makanan Pokok Papua

Hingga awal November 2025, realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp261,9 miliar atau sekitar 74,4%, dengan fokus utama pada penanganan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Salah satunya adalah penanganan bencana/tanggap darurat bencana Kabupaten Lumajang dampak bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru, Jawa Timur dan penanganan bencana abrasi dan banjir rob di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.

Selanjutnya sisa anggaran sebesar Rp89,9 miliar disiapkan untuk menghadapi potensi bencana hingga akhir tahun, seiring dengan prakiraan curah hujan tinggi lebih dari 2.500 mm/tahun dari BMKG Climate Outlook 2025. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 2 November 2025 telah tercatat 2.715 kejadian bencana di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, banjir menjadi bencana dengan frekuensi tertinggi, yaitu 1.337 kejadian (49,24%).

Untuk tahun 2026, Kementerian PU memproyeksikan anggaran tanggap darurat menjadi Rp449,1 miliar, sebagai bentuk penguatan kapasitas penanganan cepat di lapangan. Kementerian juga memperkuat penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan penanganan bencana melalui aplikasi SITABA (Sistem Informasi Tanggap Darurat Bencana) yang dapat diakses publik melalui https://sitaba.pu.go.id.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Waspada Permukiman di Dekat Sungai dan di Pegunungan

Data SITABA per 4 November 2025 pukul 12.00 WIB, mencatat sebanyak 3.574 kegiatan penanganan bencana telah dilakukan Kementerian PU di berbagai daerah selama 2019-2025. Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan kebijakan nasional, Kementerian PU memastikan penanganan bencana pada 2025 berjalan lebih adaptif, cepat, dan berbasis data.

Antisipasi cuaca ekstrem dengan 5.755 alat berat

Mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan pada akhir 2025, Kementerian PU juga menyiapkan langkah kesiapsiagaan nasional melalui penyediaan alat berat, bahan penanganan banjir, serta menyiapkan ribuan personel siaga di seluruh Indonesia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: cuaca ekstremKementerian PUSITABAtanggap darurat bencana

Editor

Next Post
Dampak smong atau tsunami di Aceh tahun 2004. Foto aceh.kemenag.go.id.

Sinergi Tradisi dan Sains Jadi Solusi Mitigasi Bencana di Indonesia

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media