Rabu, 2 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kepala BNPB Mendengar Kisah Komunitas Lingkungan Mengelola Tukad Bindu di Bali

Tukad Bindu sempat menjadi tempat sampah permukiman. Atas kegigihan komunitas lingkungan, Tukad Bindu menjadi eco-tourism yang ramai dikunjungi.

Minggu, 23 Juni 2024
A A
Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto dan rombongan meninjau Tukad Rindu yang dikelola komunitas lingkungan di Bali, 21 Juni 2024. Foto BNPB.

Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto dan rombongan meninjau Tukad Rindu yang dikelola komunitas lingkungan di Bali, 21 Juni 2024. Foto BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika kemarau panjang banyak wilayah yang mengalami krisis air bersih. Sebaliknya saat musim penghujan tidak sedikit masyarakat yang terdampak bencana seperti banjir dan banjir bandang karena pengelolaan lingkungan tidak dilakukan dengan baik.

“Kemarin kami juga dari Sumatera Barat bersama Dirjen Sumber Daya Air. Beliau kebingungan dengan jatuhnya air yang luar biasa dari Gunungapi Marapi mengakibatkan banjir bandang dan 72 orang meninggal dunia serta banyak rumah yang hanyut. Ini menjadi catatan penting bagi kita semua,” ungkap Suharyanto.

Persoalan tata kelola air dan sungai menurut Suharyanto memang tidak mudah. Sebagai seorang prajurit TNI, Suharyanto merasakan sendiri bagaimana pengelolaan sungai itu adalah urusan besar dan tidak dapat dilakukan seorang diri. Suharyanto kemudian mengisahkan saat menjabat Komandan Korem 051/Wijayakarta di Cikarang. Ia ikut memungut sampah di Sungai Ciliwung bersama anggotanya.

Baca Juga: Upaya KLHK Membuktikan Kerusakan Gambut Dapat Dipulihkan

Namun hal itu belum selesai dan masih berjalan hingga sekarang. Warga Denpasar dan Bali pun secara umumnya patut bersyukur karena hampir semua Sungai Pulau Dewata itu dapat dikelola dengan baik.

“Ketika itu program Ciliwung. Setiap hari Sabtu, saya sendiri mengambil sampah bersama anggota lainnya dari sungai dengan tangan kosong. Setiap Sabtu selama satu setengah tahun. Itupun tidak selesai dan masih berjalan sampai saat ini,” kenang Suharyanto.

Belajar dari Tukad Bindu

Ihwal keinginan Suharyanto ke Tukad Bindu juga terdorong arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada event Rakornas PB BNPB. Bahwa dalam penanggulangan bencana agar selalu mengutamakan upaya pencegahan, mitigasi hingga kesiapsiagaan demi mengurangi risiko bencana. Jika upaya pencegahan dapat dilakukan, maka dampak bencana dapat diminimalisir sehingga dipastikan juga mampu menyelamatkan banyak orang.

Baca Juga: Nusa Tenggara Timur Ditarget Bebas Rabies Pada Desember 2024

Di samping itu, Suharyanto memahami bahwa anggaran untuk pencegahan ini tidak sebanding dengan luas wilayah Indonesia yang memiliki ragam potensi bencananya. Atas dasar itu harus dipikirkan strategi terbaik tentang bagaimana agar upaya pencegahan dapat dilakukan secara efektif dan seefisien mungkin.

“Berulang kali Bapak Presiden dalam setiap rakornas PB BNPB menekankan mitigasi dan pencegahan. Tetapi kemampuan anggaran mitigasi bencana tidak sebanding dengan jumlah bencananya,” kata Suharyanto.

Dengan melihat, mendengar dan merasakan nuansa Tukad Bindu secara langsung dan kisah kegigihan para pegiat lingkungan, Suharyanto lantas tergerak untuk memaksimalkan potensi komunitas sebagai solusi jitu yang harus dilakukan di tengah benturan keterbatasan anggaran. Menurut dia, segala upaya yang dilakukan oleh komunitas “Gila Selingkuh” itu terbukti lebih nyata, efektif dan efisien.

Baca Juga: Mitigasi Kebisingan, Pasang Rak Buku untuk Memecah Gelombang Suara

“Kalau urusan tanggap darurat sejak BNPB ada sampai sekarang selalu dapat menuntaskannya. Tapi pencegahan ini yang perlu ditingkatkan. Setelah melihat Tukad Bindu, saya langsung punya ide dan keputusan. Sebaiknya anggaran bidang pencegahan untuk mendukung dan membina komunitas seperti ini. Itu lebih nyata,” kata Suharyanto.

Di hadapan anggota komunitas “Gila Selingkuh”, Suharyanto menyatakan bahwa pengelolaan sungai sebagai salah satu urat nadi kehidupan dapat dilakukan komunitas tersebut secara maksimal. Bagi Suharyanto, Tukad Bindu akan menjadi atensi BNPB sekaligus menjadi pilot project bagi lokasi lain di Tanah Air.

“Tentu saja akan menjadi core-bussiness kami di BNPB terkait dengan menjaga lingkungan sungai yang sangat penting. Saya mewakili BNPB menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas apapun yang sudah dilakukan komunitas ini,” ungkap Suharyanto.

Bagi BNPB, Tukad Bindu adalah tempat untuk belajar. Ia juga memberikan dukungan moril maupun materil untuk keberlangsungan dan keberlanjutan Tukad Bindu sebagai contoh keseimbangan antara alam, manusia dan Sang Penciptanya. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Kepala BNPB Letjen TNI SuharyantoKomunitas Gila SelingkuhKota DenpasarTukad Bindu

Editor

Next Post
Episenter gempa Laut Banda, Maluku pada Senin, 24 Juni 2024. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat BMKG.

Guncangan Gempa Laut Banda 6,0 Magnitudo Dirasakan Skala IV MMI

Discussion about this post

TERKINI

  • Gunung Rinjani. Foto Dok. Kemenpar.Belajar dari Kasus Juliana, Operator hingga Pendaki Harus Patuhi SOP Pendakian Ekstrem Gunung Rinjani
    In Traveling
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Ilustrasi badai dilautan. Foto dexmac/pixabay.comCuaca Ekstrem Intai Sepekan Depan, Waspada Liburan ke Puncak hingga Labuan Bajo
    In News
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media