Baca Juga: Rice Cooker Gratis Kurangi Impor LPG, DPR: Emak-emak Lebih Butuh Pangan Murah
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menjelaskan proses pembuatan hidrogen hijau berawal dari PLTGU Muara Karang yang selama ini telah menghasilkan grey hydrogen dari hydrogent plant. Kemudian PLN NP melakukan inovasi dengan memanfaatkan solar PV yang sudah terpasang di kawasan PLTGU Muara Karang ditambah dengan Renewable Energy Certificate (REC) dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang. Dengan cara tersebut dapat dihasilkan 100 persen hidrogen hijau.
“Selain untuk pendingin mesin pembangkit, hidrogen hijau juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, yaitu industri pupuk, industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV),” jelas Rully.
Baca Juga: Delegasi Muda Sepakati 4 Poin Deklarasi Pemuda AIS
Direktur Utama PT. PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menambahkan peresmian GHP pertama di Indonesia ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi. Dimana green hydrogen akan menjadi energi alternatif.
“Hari ini menjadi bukti, we walk the talk. Bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk nyata. Ke depan GHP yang ada ini akan kami kembangkan di pembangkit-pembangkit kami, khususnya yang sejenis, sehingga produksinya bisa semakin besar,” ucap Darmawan. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post