“Takdir selalu merupakan misteri. Sejak awal, saya berniat hendak mendalami pertanian, tetapi nasib menentukan harus belajar geologi. Sekali lagi, saat melamar kerja hendak menjadi dosen, dituntun nasib untuk berlabuh di P3GL,” kenang Imelda.
Baca Juga: Agus Maryono: Antisipasi Banjir dan Kekeringan adalah Satu Kesatuan
Jalan takdir itu tetap ditapak Imelda dengan sabar dan kuat dengan melakukan kegiatan penelitian di Tengah lautan yang ganas. Keganasan laut pernah dialaminya saat melakukan Penyelidikan Geologi dan Geofisika Kelautan di Perairan Aceh Utara. Keadaan cuaca saat itu sangat ekstrem, peralihan musim dari musim timur ke musim barat, dan tinggi gelombang mencapai 3,5 meter.
“Sebagai kepala tim, saya berkoordinasi dengan kapten dan awak kapal untuk mengutamakan keselamatan,” ungkap Imelda.
Selain mendapat pengalaman mengarungi lautan di seluruh Indonesia, melakukan penelitian di lautan mengantarkan Imelda mendapatkan banyak pengetahuan baru. Tak terkecuali penggunaan alat-alat di lapangan juga membutuhkan ketekunan tersendiri karena berbeda dengan alat yang dipergunakan untuk penelitian di daratan.
Baca Juga: PLN Pakai Tenaga Gas Uap untuk Kurangi Polusi Jakarta Saat KTT ASEAN
Saat melakukan penelitian-penelitian di lautan, Imelda pertama kali mendapatkan pengetahuan dan menyaksikan secara langsung pengoperasian peralatan pengambilan sampel permukaan dasar laut dengan piston corer. Juga penggunaan teknologi canggih dalam preparasi contoh sedimen permukaan dasar laut di atas kapal. Melalui penelitian-penelitian geologi dan geofisika kelautan, ia jadi punya pengalaman mengarungi hampir seluruh perairan Indonesia mulai Lhoksemawe, Aceh sampai Sorong, Papua.
Laut telah menempa mereka menjadi Perempuan Arung Samudera yang kuat. Kondisi lautan yang tidak dapat diprediksi dan kurang bersahabat menuntut perempuan di bidang lingkungan geologi kelautan untuk selalu siap menjalankan tugas. Sulitnya bekerja dan bertahan dalam ganasnya laut memberikan hikmah dalam kehidupan mereka para Perempuan Arung Samudera. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post