Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kisah 12 Perempuan Penguak Potensi Sumber Daya Laut Dibukukan

Minggu, 3 September 2023
A A
Para geolog saat berlayar di atas kapal laut. Foto esdm.go.id.

Para geolog saat berlayar di atas kapal laut. Foto esdm.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

“Takdir selalu merupakan misteri. Sejak awal, saya berniat hendak mendalami pertanian, tetapi nasib menentukan harus belajar geologi. Sekali lagi, saat melamar kerja hendak menjadi dosen, dituntun nasib untuk berlabuh di P3GL,” kenang Imelda.

Baca Juga: Agus Maryono: Antisipasi Banjir dan Kekeringan adalah Satu Kesatuan

Jalan takdir itu tetap ditapak Imelda dengan sabar dan kuat dengan melakukan kegiatan penelitian di Tengah lautan yang ganas. Keganasan laut pernah dialaminya saat melakukan Penyelidikan Geologi dan Geofisika Kelautan di Perairan Aceh Utara. Keadaan cuaca saat itu sangat ekstrem, peralihan musim dari musim timur ke musim barat, dan tinggi gelombang mencapai 3,5 meter.

“Sebagai kepala tim, saya berkoordinasi dengan kapten dan awak kapal untuk mengutamakan keselamatan,” ungkap Imelda.

Selain mendapat pengalaman mengarungi lautan di seluruh Indonesia, melakukan penelitian di lautan mengantarkan Imelda mendapatkan banyak pengetahuan baru. Tak terkecuali penggunaan alat-alat di lapangan juga membutuhkan ketekunan tersendiri karena berbeda dengan alat yang dipergunakan untuk penelitian di daratan.

Baca Juga: PLN Pakai Tenaga Gas Uap untuk Kurangi Polusi Jakarta Saat KTT ASEAN

Saat melakukan penelitian-penelitian di lautan, Imelda pertama kali mendapatkan pengetahuan dan menyaksikan secara langsung pengoperasian peralatan pengambilan sampel permukaan dasar laut dengan piston corer. Juga penggunaan teknologi canggih dalam preparasi contoh sedimen permukaan dasar laut di atas kapal. Melalui penelitian-penelitian geologi dan geofisika kelautan, ia jadi punya pengalaman mengarungi hampir seluruh perairan Indonesia mulai Lhoksemawe, Aceh sampai Sorong, Papua.

Laut telah menempa mereka menjadi Perempuan Arung Samudera yang kuat. Kondisi lautan yang tidak dapat diprediksi dan kurang bersahabat menuntut perempuan di bidang lingkungan geologi kelautan untuk selalu siap menjalankan tugas. Sulitnya bekerja dan bertahan dalam ganasnya laut memberikan hikmah dalam kehidupan mereka para Perempuan Arung Samudera. [WLC02]

Sumber: Kementerian ESDM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BBSPGLESDMKisah 12 Perempuan Arung SamuderaPerempuan Arung Samuderapotensi sumber daya laut Indonesia

Editor

Next Post
Elang jawa dan anaknya yang di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Foto Sopian Mukti/ksdae. menlhk.go.id.

Tahniah, Elang Jawa Satwa yang Terancam Punah Berbiak di TNGGP

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media