Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kisah Heroik Perempuan Panglima Angkatan Laut Malahayati di Panggung Teater

Laksamana Malahayati, perempuan Aceh penguasa peperangan di lautan yang menginspirasi.

Minggu, 10 September 2023
A A
Adegan dalam pentas teater "Jalasena Laksamana Malahayati" di TIM Jakarta. Foto ppid.menlhk.go.id.

Adegan dalam pentas teater "Jalasena Laksamana Malahayati" di TIM Jakarta. Foto ppid.menlhk.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kisah heroik pejuang laksamana perempuan pertama di dunia asal Aceh bernama Laksamana Malahayati diangkat dalam pertunjukan teater kolosal berjudul “Jalasena Laksamana Malahayati”. Pertunjukan teater tersebut digelar di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada 9 September 2023.

Malahayati diperankan aktris Marcella Zalianty. Pertunjukan “Jalasena Laksamana Malahayati” tersebut merupakan kolaborasi antara pemain film, pemain dari Teater Koma, Wayang Orang Bharata dan juga prajurit Korps Wanita Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Korps Marinir TNI AL, serta beberapa perwira tinggi TNI AL. Total pemain berjumlah 62 orang.

Malahayati adalah perempuan asli Aceh kelahiran 1 Januari 1550. Ia menjadi satu di antara beberapa singa betina dari Tanah Rencong yang bernyali besar, selain Cut Nyak Dien dan Cut Nyak Meutia yang melawan kolonialisme. Terlahir dengan nama Keumalahayati, ia berasal dari keluarga pengarung samudra berdarah biru.

Baca Juga: Suparto Wijoyo: Hukum Jadi Solusi Atasi Krisis Iklim

Berlatar tahun 1500-an, kisah Malahayati menceritakan kebangkitan seorang pejuang perempuan di angkatan laut Aceh kala itu. Mereka berduka atas kematian ayah, suami, serta kaum lelaki dalam pertempuran melawan penjajah Portugis.

Malahayati bertekad untuk menuntut balas dan meneruskan perjuangan sang suami dengan membentuk Inong Balee. Yakni laskar perang berkekuatan 2.000 personel yang seluruh prajuritnya adalah perempuan dan ditakuti musuh di perairan pesisir Aceh Besar serta Selat Malaka.

Salah satu kesuksesan terbesar pasukan Inong Balee pimpinan Laksamana Malayahati adalah mematahkan perlawanan invasi armada Belanda yang dipimpin dua pengelana bersaudara, Cornelis de Houtman dan Frederik de Houtman.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Laksamana Malahayatinegara maritimperairan pesisir Aceh BesarSelat MalakaTanah Rencong

Editor

Next Post
Ilustrasi polusi udara di perkotaan. Foto 19661338/pixabay.com.

Kontribusi PLTU Swasta dalam Polusi Udara, KLHK Terapkan Sanksi Berlapis

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media