Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Krisis Air Ancaman Nyata dari Dampak Emisi GRK dan Pertambahan Penduduk

Air menjadi kebutuhan dasar manusia. Dan kini susah air menjadi ancaman nyata masyarakat penduduk dunia.

Sabtu, 14 Oktober 2023
A A
Ilustrasi kekeringan. Foto bernswaelz/pixabay.com.

Ilustrasi kekeringan. Foto bernswaelz/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Dwikorita mengatakan negara-negara di dunia tidak memiliki kapasitas dan ketahanan yang sama dalam menghadapi situasi akibat kondisi cuaca, Iklim, dan air yang ekstrem. Ia berharap negara-negara yang memiliki sumber daya dan kapasitas yang besar mau berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, kapasitas finansial, tata kelola dan manajemen dengan negara-negara kecil dan juga kawasan.

“Selain untuk mereduksi kesenjangan kapasitas dalam pengelolaan sumber daya air juga untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Kegagalan dalam mencapai SDGs dapat mengakibatkan konflik sosial-ekonomi dan politik global,” tutur Dwikorita.

Melalui World Water Forum ke-10 yang akan digelar pada bulan Mei 2024 mendatang di Bali, ia berharap keterlibatan para pakar, Ilmuwan, akademisi, praktisi, pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan berbagai pihak terkait lainnya mampu menguatkan komitmen, solidaritas dan kerja sama antar negara, kawasan atau wilayah, untuk mengatasi tantangan global di sektor air.

Baca Juga: Rice Cooker Gratis Kurangi Impor LPG, DPR: Emak-emak Lebih Butuh Pangan Murah

Dwikorita menjelaskan goal dari penyelenggaraan the 10th World Water Forum bulan Mei tahun 2024 mendatang adalah untuk menutup gap (kesenjangan) dalam mewujudkan ketersediaan air bersih secara berkeadilan dan merata. Caranya, melalui aksi kolaboratif dalam peningkatan kapasitas pengelolaan dan konservasi sumber daya air secara berkelanjutan, berbasis pada observasi secara sistematis untuk memperoleh data terkait fenomena dan parameter air. Serta menggencarkan Inovasi pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan aspek ekonomi dari nilai air, melakukan diplomasi air, serta serta diperkuat dengan proses politik dan hukum.

Rata-rata 8,32 Juta Jiwa per Tahun
Sebelumnya, Fakultas Geografi UGM telah menggelar acara 5th International Conference on Environtmental Resources Management (ICERM) 2023 bertema “Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Kehidupan Berkelanjutan” pada 26 September 2023. Ajang tersebut merupakan simposium internasional yang mengundang ahli dari berbagai negara untuk mendiskusikan isu lingkungan.

“Tahun ini, kami mengangkat tentang air. Saya yakin setiap negara memiliki masalah yang berbeda, dan kami duduk untuk mendiskusikannya bersama,” ucap Dekan Fakultas Geografi UGM, Danang Sri Hadmoko, dalam sambutannya.

Baca Juga: Delegasi Muda Sepakati 4 Poin Deklarasi Pemuda AIS

Populasi di dunia telah meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Bank Dunia, populasi dunia telah bertambah sebanyak 8,32 juta jiwa setiap tahun, sepanjang tahun 2011-2021. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 11,89 persen dibanding dekade sebelumnya. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan semakin tipisnya sumber daya alam yang tersedia, termasuk air. Meskipun 72 persen bagian bumi adalah air, hanya sedikit yang merupakan air tawar, dan sisanya adalah air asin. Kondisi tersebut memunculkan masalah kelangkaan air akibat penggunaan yang tidak terkontrol mengingat air adalah salah satu kebutuhan dasar hidup manusia.

Isu air dibahas dalam konteks lintas negara. Tak hanya soal ketersediaan air masa kini,dan masa depan, tetapi juga distribusi air di seluruh negara. Tidak semua negara di dunia memiliki akses akan air bersih. Melalui ICERM 2023, para ahli berupaya mengatasi ketidakmerataan sumber daya air, dan kelanjutannya pada masa mendatang. Terdapat sembilan sub-tema dalam ajang ini, antara lain pengelolaan sumber daya air terpadu, pengelolaan mata pencaharian dan sumber daya air perkotaan, keadilan air untuk pembangunan berkelanjutan, hingga penanggulangan bencana.

Sejak dimulai pada 2017, ICERM telah melibatkan ratusan akademisi dari seluruh penjuru dunia. Hasil dari acara ini adalah jurnal penelitian yang dipublikasikan melalui Scopus Publishing. Tahun ini, penyelenggaraan ICERM telah dibuka sejak Agustus lalu. [WLC02]

Sumber: BMKG, UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Emisi gas rumah kacaFakultas Geografi UGMICERM 2023Kepala BMKG Dwikorita Karnawatikrisis airWMOWorld Water Forum

Editor

Next Post
Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof. Nahrowi Ramli.Foto fapet.ipb.ac.id.

Nahrowi Ramli: Ganti Impor 1 Juta Pakan Ternak dengan Maggot

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media