“Kami melihat kompleksitas persoalan. Jadi kami tidak menyeragamkan angle, sehigga kolaborasi ini menjadi kaya,” kata Joni.
Proses kolaborasi liputan PLTA Batang Toru telah dimulai sejak November 2022. Setelah menelaah banyak dokumen, terutama dokumen investasi, tim melakukan peliputan langsung ke lokasi proyek yang berada di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Dari hasil reportase dan wawancara, tim kolaborasi menemukan fakta-fakta yang mendukung hipotesis mengenai dugaan kejahatan lingkungan dan cacat pada investasi proyek PLTA Batang Toru.
Lantaran liputan dilakukan secara kolaborasi, berita mengenai PLTA Batang Toru akan diterbitkan pada satu pekan yang sama. Penerbitan berlangsung dari tanggal 21 – 25 Februari 2023 di masing-masing media tim kolaborasi.
Baca Juga: Banjir Kota Surakarta Makin Meluas, Tujuh Ribu Warga Mengungsi
Harapannya, hasil liputan tersebut dapat memberi informasi kepada masyarakat secara jernih mengenai persoalan PLTA Batang Toru yang selama ini sering luput dari pemberitaan. Mengingat liputan kolaborasi merupakan sebuah keniscayaan di tengah potensi ancaman dan intimidasi terhadap jurnalis dan pekerja media yang semakin meningkat.
Peluncuran Platform Depati Project
Publikasi hasil kolaborasi liputan investigasi tersebut sekaligus menandai peluncuran Depati Project, yaitu platform kolaborasi liputan yang digagas SIEJ. Sebagai organisasi jurnalis lingkungan, SIEJ ingin mendorong lahirnya liputan-liputan lingkungan berdampak yang dikemas dikemas dalam konsep kolaborasi antar jurnalis dan media.
Baca Juga: Gempa Mag 6,6 Guncang Maluku hingga Sorong
Selain menyerahkan seluas-luasnya angle bagi media atau jurnalis, platform kolaborasi Depati Project – SIEJ juga membekali peningkatan kapasitas jurnalis untuk menguasai keterampilan khusus, seperti jurnalisme data, forensik keuangan dan digital, hingga mendorong pemahaman aspek tindak pidana pencucian uang dan pengungkapan benneficial ownership. Selain itu, pasca publikasi SIEJ akan mengajak sejumlah pihak untuk mendiseminasikan substansi isunya secara bersama.
“Diliput secara mendalam dan investigatif, khususnya tema yang berkaitan dengan kejahatan lingkungan. Ke depan platform ini akan dikembangkan dan didorong dengan melibatkan media-media berbasis di daerah atau lokal. Tidak hanya media Jakarta saja. SIEJ punya simpul di 24 provinsi,” lanjut Joni. [WLC02]
Discussion about this post