Wanaloka.com – Sukarmin tewas tenggelam di salah satu lubang bekas tambang milik PT Bukit Baiduri Energi (BBE) di Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda pada 6 Februari 2023 dini hari. Sebelumnya, warga Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara itu berangkat memancing bersama kawannya, Jumrani. Mereka berangkat menjelang tengah malam dengan menggunakan perahu kecil di danau bekas lubang tambang BBE.
Naas, perahu yang mereka tumpangi itu bocor. Perahu pun dan karam karena tak mampu menampung keduanya. Keduanya berusaha menyelamatkan diri, tapi hanya Jumrani yang selamat. Sedangkan Sukarmin tenggelam. Jenazah Sukarmin ditemukan pada 7 Februari 2023 sekitar pukul 14.20 WITA.
Sukarmin bukanlah korban tewas pertama di lubang bekas tambang milik PT BBE itu.
Baca Juga: Gempa Kota Jayapura 9 Februari 2023, Empat Warga Meninggal dan Ratusan Mengungsi
“Sudah empat nyawa melayang di lubang bekas tambang itu sejak 206,” ungkap Dinamisator Jatam Kalimantan Timur, Mareta Sari dalam dalam siaran pers Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) tertanggal 7 Februari 2023.
Pertama, pada 23 Maret 2016 ada dua remaja berusia 15 tahun yang menjadi korban pertama dan kedua. Kedua, pada 4 November 2018 seorang remaja 13 tahun tewas tenggelam yang merupakan korban ketiga. Ketiga, adalah Sukarmin.
“Hingga peristiwa tenggelamnya Sukarmin, tidak ada tindakan ataupun sanksi sama sekali terhadap PT BBE, baik dari pemerintah maupun aparat terkait,” kata Mareta.
Baca Juga: Potensi Perubahan Iklim, Prakirawan Pastikan Data Prakiraan Musim Akurat
PT BBE mengantongi Izin Usaha Pertambangan Nomor 540/2802/IUP-OP/MB-PBAT/XI/2010 yang dikeluarkan Gubernur Kalimantan Timur. Perusahaan beroperasi di dua wilayah, yakni Samarinda dan Kutai Kartanegara. Sementara luas konsesi di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara 488,67 hektare.
Discussion about this post