Rasi juga menjalani proses habituasi selama satu bulan dan telah menunjukkan kesiapan untuk dilepasliarkan. Selain adaptasi perilaku Rasi untuk siap dilepasliarkan, habituasi yang dilakukan juga diperuntukan untuk memancing Slamet Ramadhan agar mendekat. Mengingat untuk memastikan perkembangannya dalam kondisi baik diharuskan untuk melepas GPS Collar.
Baca Juga: Dua Orang Tewas dalam Bencana Hidrometeorologi di Kota Manado
Pada minggu kedua habituasi, perilaku Rasi terlihat aktif dan pola aktivitasnya sudah mulai terbentuk. Kondisi ini menunjukkan Rasi sudah mulai nyaman dengan calon tempat barunya.
Sampai saat ini, kualitas ekosistem kawasan TNGC dianggap baik. Berdasarkan hasil penafsiran citra SPOT 6 Resolusi 1 meter liputan pada 2018 dan 2019, kawasan TNGC didominasi oleh tutupan berhutan mencapai 80 persen dari seluruh luas kawasan. Macan tutul merupakan satwa kunci (key spesies) yang menjadi ikon kawasan TNGC yang memerlukan ekosistem alami sebagai habitatnya.
Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem, Ditjen KSDAE Ammy Nurwati berharap kehadiran Rasi dan Slamet Ramadhan akan membuat macan tutul bisa berkembang biak dan bertambah populasinya.
“Biar ikon kawasan TNGC tetap ada,” kata Ammy. [WLC02]
Discussion about this post