Wanaloka.com – Dua orang meninggal dunia dalam bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. BNPB mengimbau masyarakat untuk siap-siaga menghadapi potensi bencana susulan.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bencana banjir dan longsor di Kota Manado terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah terdampak.
Dalam kejadian bencana tersebut, sebut Muhari, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan warga terdampak.
Baca Juga: Gempa Aceh 5,6 Magnitudo, Daryono: Ciri Khas Gempa Megathrust
“Dua warga dilaporkan meninggal dunia dan 278 jiwa dari 155 kepala keluarga terdampak pada peristiwa banjir serta tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis, 3 Maret 2022,” ujar Abdul Muhari, Minggu, 6 Maret 2022.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan aliran Sungai Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng dan Sungai Bailang, meluap.
“BPBD Kota Manado mencatat, sedikitnya ada 13 kelurahan di 5 kecamatan yang terdampak peristiwa itu,” kata Muhari.
Baca Juga: Banjir Klaten, BNPB Imbau Warga Waspadai Curah Hujan Hingga Minggu
Wilayah terdampak, Kelurahan Denlu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paal Dua dan Kelurahan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua. Kemudian Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Karombasan Utara dan Kelurahan Wanea di Kecamatan Wanea.
Berikutnya, Kelurahan Singkil Dua, Kelurahan Kombos Timur dan Kelurahan Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil. Selanjutnya adalah Kelurahan Sumompo di Kecamatan Tuminting dan Kelurahan Taas serta Kelurahan Tikala Baru di Kecamatan Tikala.
Discussion about this post