“Keduanya (tempe dan tahu) memiliki kandungan protein yang baik,” papar dia.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Waspada Kawah Sileri Gunung Dieng Alami Erupsi Freatik
Selain dari segi ekonomis dan kandungan gizi yang baik, Mahmud menyebut pertimbangan lain penggunaan bahan pangan lokal dapat dilihat dari kemudahan mendapatkannya. Selain itu, bahan pangan lokal juga minim perlakuan dan pengawetan sehingga lebih aman di konsumsi.
“Pertimbangan penggunaan bahan lokal dapat dilihat dari proses farm to table,” ucap dia.
Bahwa semakin panjang prosesnya, butuh banyak perlakuan dan pengawetan. Sedangkan pangan lokal yang ada di sekitar masih segar dan tidak perlu banyak perlakuan dan pengawetan sehingga dapat meminimalisir penggunaan pengawet dan penurunan zat gizi.
Baca juga: Tim Peneliti ALG Usulkan Pembentukan Badan Adat Nasional
Tantangan lain, dalam pengembangan bahan pangan lokal, masyarakat masih awam terkait pangan lokal. Perlu ada sinergi antara pemerintah, masyarakat dan akademisi dalam meningkatkan penggunaan bahan pangan lokal sebagai bahan makanan yang bergizi dan terjangkau dengan promosi yang masif untuk dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat.
Sejauh ini, sudah cukup banyak penelitian terkait pangan lokal dari akademisi. Namun dalam proses hilirisasinya masih menjadi suatu permasalahan.
“Kelanjutan dari paper, artikel dan jurnal ini perlu diperhatikan, tidak hanya menjadi tulisan belaka namun perlu direalisasikan untuk dapat menjadi suatu produk di masyarakat,” tegas dia. [WLC02]
Sumber: Unair
Discussion about this post