Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Makanan Tambahan dengan Daun Kelor, Gizi Balita Stunting di Gunungkidul Alami Perbaikan

Sebanyak 44,83 persen balita mengalami peningkatan kadar hemoglobin dan 68,97 persen sudah mencapai kadar Hb normal.

Selasa, 13 Mei 2025
A A
Daun kelor. Foto Dok. Unair.

Daun kelor. Foto Dok. Unair.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pusat Riset Kesejahteraan Desa dan Konektivitas (PRKSDK) BRIN, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Gunungkidul, Puskesmas Karangmojo 2, PT BPR Bank Daerah Gunungkidul, serta warga Kalurahan Kelor dan Wiladeg melakukan riset mengenai intervensi pangan lokal diperkaya daun kelor untuk mencegah stunting pada balita di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam riset itu, selama tiga bulan, sebanyak 33 balita stunting usia 13-59 bulan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Makan tersebut diperkaya daun kelor dalam bentuk kudapan lokal seperti nugget ayam tempe, sempol, bakso, dimsum, sosis dan bolu kukus.

Kudapan ini diproduksi ibu-ibu (PKK, UMKM, kader Posyandu) yang telah mendapat pelatihan. Pemberian kepada anak balita sesuai pedoman Kementerian Kesehatan 2023 tentang Penyusunan PMT Lokal.

Baca juga: Perumusan Kebijakan Energi Nasional Jangan Abaikan Masyarakat Adat

“Hasilnya cukup menggembirakan. Sebanyak 44,83 persen balita mengalami peningkatan kadar hemoglobin dan 68,97 persen sudah mencapai kadar Hb normal. Juga terjadi perbaikan status gizi balita berdasarkan berat badan per tinggi badan,” jelas Peneliti PRTPP BRIN, Dini Ariani dalam kegiatan NgajiTekProp Seri #20 secara daring, Rabu, 7 Mei 2025.

Tak hanya memberikan hasil secara klinis, riset ini juga menguatkan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan gizi berbasis potensi lokal. Proses edukasi dan pendampingan dilakukan secara berkesinambungan, termasuk pelatihan kepada ibu-ibu tim pemasak dan kader posyandu tentang pengolahan pangan lokal diperkaya daun kelor yang lezat, bergizi, dan diterima oleh balita.

Ketua IDI Gunungkidul, Diah Prasetyorini menyampaikan pendekatan kolaboratif seperti ini bisa menjadi model nasional.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: balita stuntingBRINdaun kelorKabupaten Gunungkidul

Editor

Next Post
Proses pencarian lanjutan pendaki hilang di Gunung Binaya di Maluku Tengah, 12-19 Mei 2025. Foto Dok. Balai TN Manusela.

Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaya Dilanjutkan Hingga 19 Mei 2025

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media