Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Makna Pelilitan Setagen Berusia 90 Tahun di Pohon Besar oleh Wadon Wadas

Kain setagen yang telah berusia 90 tahun milik Rubiah, yang semula ia kenakan, berpindah dan melilit batang pohon besar di tanah Ngatinah. Pelilitan kain setagen di tegakan pohon-pohon besar ini dilakukan Wadon Wadas yang menggelar aksi Wadon Wadas Mangku Bumi Pertiwi, sebagai simbol menolak penambangan andesit di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Jumat, 6 Januari 2023
A A
Wadon Wadas, kelompok perempuan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, melilitkan setagen ke pohon di atas tanah milik mereka, dalam aksi Wadon Wadas Mangku Bumi Pertiwi. Foto Bambang Muryanto.

Wadon Wadas, kelompok perempuan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, melilitkan setagen ke pohon di atas tanah milik mereka, dalam aksi Wadon Wadas Mangku Bumi Pertiwi. Foto Bambang Muryanto.

Share on FacebookShare on Twitter

Konflik di Desa Wadas dipicu adanya rencana penambangan batu andesit di Wadas untuk materi pembangunan Bendungan Bener di Purworejo. Bendungan yang berada sekira 10 kilometer dari Desa Wadas. Bendungan Bener termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk keperluan irigasi, pebangkit tenaga listrik, dan penunjang pariwisata.

“Kami ingin menunjukkan masih ada warga Wadas yang masih konsisten menolak tambang batu andesit,” ujar Tri Handayani dari Wadon Wadas dalam siaran pers yang diterima Wanaloka.com.

Menurutnya, lokasi tambang batu andesit seluas 114 hektar yang berada di kawasan perbukitan, itu berpotensi menyebabkan bencana bagi warga. Pasalnya selama ini, kawasan Wadas dikenal sebagai daerah rawan longsor.

Baca Juga: Gerakan Zero Sampah di Yogyakarta Masih Uji Coba Tiga Bulan

Tri mengatakan, penambangan andesit dengan mengeruk tanah akan menyebabkan potensi longsor di Wadas makin tinggi. Potensi bencana ini terutama mengintai wilayah Kaligendol dan Randuparang di Desa Wadas yang berbatasan langsung dengan lokasi tambang.

Aksi Wadon Wadas Mangku Pertiwi yang digelar, Tri menjelaskan, jadi simbol pengharapan agar warga yang masih kukuh menolak tambang andesit senantiasa mendapat kekuatan dalam menjaga dan menjalankan nasihat, pelajaran, berkah, dan kekayaan spiritual yang diwariskan secara turun-temuru. Cara ini secara alamiah bisa menjaga kelestarian alam wadas.

“Bila tanah dan pohon-pohon itu hilang, kami juga akan kehilangan mata pencaharian kami,” kata Tri dalam siaran pers yang dite

Baca Juga: Masalah Besar Lingkungan Sungai Indonesia, Tercemar Mikroplastik Akibat Sampah Plastik

Pemerintah perlu menghargai warga Wadas yang menolak melepaskan tanahnya menjadi lokasi tambang andesit. Kata Tri, mempertahankan kelestarian lingkungan untuk kepentingan bersama adalah hak sekaligus kewajiban bagi warga negara yang mengerti nilai-nilai Pancasila

“Mempertahankan tanah dan kelestarian alam adalah hak warga negara. Hak kami ini dilindungi konstitusi dan undang-undang,” tegas Tri Handayani yang biasa disapa Wiji.

Talabudin dari Gempadewa mengaku gembira dengan aksi yang digelar Wadon Wadas. Karena masih ada warga Wadas yang konsisten mempertahankan ruang hidup untuk keselamatan seluruh warga desa.

“Kami berharap pemerintah mau mendengarkan aspirasi warga ini. Mempertahankan lingkungan dari kerusakan akibat tambang adalah untuk keberlangsungan hidup seluruh warga,” pungkas Budin. [WLC01]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Desa WadasGempadewapenambangan andesitpenambangan batu andesit Desa Wadasperempuan WadasWadon WadasWadon Wadas Mangku Bumi Pertiwi

Editor

Next Post
Terowongan perlintasan gajah liar di ruas tolPekanbaru-Dumai. Foto ppid.menlhk.go.id

Ada Terowongan Perlintasan Gajah di Tol Pekanbaru-Dumai

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media