Wanaloka.com – Fenomena La Nina lemah diperkirakan akan berlangsung hingga Mei 2025. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan dalam kategori menengah hingga tinggi hingga lebih dari 500mm/bulan di berbagai wilayah Indonesia, terutama pada Maret–April 2025. Beberapa daerah berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
“Sebagian wilayah indonesia masih mengalami puncak musim hujan. Masyarakat diimbau selalu aktif memantau informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan mudik lebaran,” pesan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat Rapat Koordinasi Persiapan Mudik Lebaran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Jumat, 21 Februari 2025.
Selain La Nina lemah, BMKG juga mengidentifikasi pengaruh aktivitas gelombang ekuator dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terlihat mulai Maret. Fenomena ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Sumatra bagian utara. Kemudian bergerak ke bagian barat serta tengah Indonesia hingga pertengahan Maret.
Baca juga: Makanan Manusia yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Kucing
BMKG juga memperingatkan potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir Indonesia yang dapat terjadi akibat fenomena bulan baru dan purnama yang bertepatan dengan jarak terdekat Bumi-Bulan pada akhir Maret dan April.
Sementara periode Maret–April merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba). Ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.
Dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025, BMKG terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan dalam pengaturan jalur transportasi darat dan lautMencegah Risiko Penularan Penyakit dari Satwa Liar dengan Konsep One Health
Baca juga: Mencegah Risiko Penularan Penyakit dari Satwa Liar dengan Konsep One Health
Discussion about this post