Peningkatan tersebut juga sejalan dengan kemajuan signifikan dari kebijakan KLHK, termasuk pencapaian FOLU Net Sink 2030 dan pengembangan ekonomi hijau. Komitmen FOLU Net Sink 2030 ini penting, nyata, dan konkrit, mencakup berbagai kegiatan, kebijakan, dan antisipasi berbagai persoalan, partisipasi semua pihak, di dalam semua agenda kehutanan seperti karhutla, deforestasi, gambut, konservasi, dan biodiversity.
“Pelibatan seluruh pihak menjadi signifikan di dalam optimalisasi aksi mitigasi FOLU Net Sink 2030 ini. Inilah saatnya bagi kami semua melakukan aksi nyata mengendalikan perubahan iklim. Anda semua bisa menjadi bagian dan pembuat sejarah dalam gerakan ini,” kata Agus.
Baca Juga: Ini Sumber Gempa Aceh dan Jawa Timur
Sementara Sekretaris Jenderal SIEJ Joni Aswira menyampaikan esensi utama dari KNJLH 2023 adalah merefleksikan kembali kerja-kerja jurnalistik, semangat dan misi jurnalisme anggota SIEJ. Upaya ini penting karena tantangan ke depan yang dihadapi semakin beragam. Problem lingkungan sangat kompleks, sementara atensi maupun isunya di media belum sepenuhnya menjadi arus utama.
“Kami tidak akan lelah untuk mengkampanyekan isu ini, bagaimana di antara semua agenda yang ada ke depan, problem lingkungan tidak terabaikan.Kami berharap kelak isu lingkungan seperti sumber daya alam, perubahan iklim, polusi dan sebagainya itu sama pentingnya ketika kita meliput peristiwa politik dan seterusnya,” papar Joni.
Joni menilai perjuangan jurnalis lingkungan di Indonesia masih sangat panjang. SIEJ akan terus memperkuat kapasitas dan pengetahuan tentang isu lingkungan. SIEJ juga harus selalu hadir untuk menjembatani jurnalis di seluruh Indonesia dan konsisten mengawal isu-isu lingkungan. [WLC02]
Sumber: Kementerian LHK
Discussion about this post