Sabtu, 23 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Masyarakat Diminta Waspada, Ada Potensi Likuefaksi Usai Gempa Pasaman

Minggu, 27 Februari 2022
A A
Episenter gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat, 25 Februari 2022. Foto tangkap layar inatews.bmkg.go.id.

Episenter gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat, 25 Februari 2022. Foto tangkap layar inatews.bmkg.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Masyarakat diminta waspada atas potensi bahaya ikutan pascagempa Pasaman, Sumatera Barat pada 25 Februari 2022, pukul 08:39:29 WIB dengan magnitudo 6,2. Potensi bahaya yang dimaksud berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.

“Ada peluang terjadinya likuefaksi, khususnya di daerah dataran dan sedikit landai,” kata Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono yang dikutip dari laman esm.go.id, Sabtu, 26 Februari 2022.

Umumnya, kerentanan likuefaksi berskala sedang. Artinya, zona kerentanan yang dapat mengalami likuefaksi tidak merata dan struktur tanah umumnya rusak. Tipe kerusakan struktur tanah yang terjadi berupa pergeseran lateral, penurunan tanah, dan semburan pasir.

Baca Juga: Gempa Pasaman Barat, 8 Orang Meninggal Dunia, 6 Warga Diduga Tertimbun Longsor

Potensi tersebut  berdasarkan hasil analisis sementara atas informasi media dan kondisi geologi di daerah Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Pasaman. Bahwa telah terjadi fenomena tanah bergerak akibat rentetan gempa darat di kawasan tersebut.

Badang Geologi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan mekanisme tanah bergerak yang telah terjadi. Eko mengatakan, fenomena likuefaksi berupa aliran yang dapat menyebabkan gerakan tanah atau tanah bergerak apabila beberapa persyaratan terpenuhi. Meliputi kondisi litologi penyusun, morfologi, muka air tanah dan gempa bumi sebagai pemicu terjadinya likuefaksi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: gempa Pasaman Baratlikuifaksi tanahpemandian air panaspenurunan tanahsemburan lumpur air panastanah bergerak

Editor

Next Post
Ilustrasi cidera tulang belakang. Foto Tumisu/pixabay.com.

Hati-hati, Duduk Bertumpu pada Tulang Belakang Sebabkan Saraf Kejepit

Discussion about this post

TERKINI

  • Episenter gempa 6,6 magnitudo Laut Banda, Maluku, pada Jumat, 22 September 2023, pukul 21.59 WIB. Foto Google Earth berdasarkan koordinat pusat gempa BMKG.Gempa 6,6 Magnitudo Laut Banda Maluku, Ini Analisis BMKG
    In News
    Jumat, 22 September 2023
  • Presiden Jokowi didampingi Menteri Siti Nurbaya meninjau persemaian Mentawir pada Kamis, 21 September 2023. Foto ppid.menlhk.go.id.Dari Mentawir Menghijaukan Ibu Kota Nusantara dan Kalimantan
    In News
    Kamis, 21 September 2023
  • Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono. Foto sustainabledevelopment.ugm.ac.id.Budi Setiadi: Teknologi AI Berperan Mengelola dan Melestarikan Sumber Hayati
    In Sosok
    Rabu, 20 September 2023
  • Ilustrasi kapal penangkap ikan. Foto moritz320/pixabay.com.Walhi: Ekonomi Biru Dorong Perampasan Ruang Laut di Indonesia, Ini Catatannya
    In Lingkungan
    Rabu, 20 September 2023
  • Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru
    In News
    Rabu, 20 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media