“Beliau telah banyak meluluskan alumni yang kini berkiprah di berbagai daerah. Sosoknya adalah teladan bagi kami semua, konsisten dalam dedikasi dan pengabdian,” papar dia.
Baca juga: Indonesia Target Bebas Kusta dan Filariasis 2030, Ini Langkah-langkah Eliminasinya
Bagi para mahasiswa dan koleganya, Masyhuri dikenal sebagai sosok yang tak hanya kaya akan ilmu, tetapi juga memiliki semangat luar biasa dalam berbagi pengetahuan. Gaya mengajarnya khas. Datang ke kelas dengan buku teks yang tebal, menyampaikan materi dengan penuh antusias, dan selalu menyelipkan pertanyaan kritis yang memacu pola pikir mahasiswa.
“Awalnya, beliau terlihat galak dan pendiam. Saat bimbingan ternyata sangat ramah dan humoris. Beliau kritis dalam forum, punya komitmen tinggi dalam membangun lembaga, dan selalu mampu menyisipkan pelajaran penting dalam setiap contoh kasus yang diberikan,” kenang salah satu mantan mahasiswanya yang hadir memberikan testimoni.
Kolega sekaligus perwakilan Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Prof. Dwidjono Hadi Susanto, menambahkan, Masyhuri adalah sosok akademisi yang memiliki ketekunan luar biasa. Perjalanannya dari jenjang sarjana hingga doktor adalah bukti kerja keras dan kegigihannya.
Baca juga: Indonesia Target Bebas Kusta dan Filariasis 2030, Ini Langkah-langkah Eliminasinya
“Beliau menempuh pendidikan di University of the Philippines at Los Baños tanpa melalui program magister alias langsung S3, sesuatu yang sangat langka. Beliau juga menerima beasiswa dari Bank Dunia dan sampai saat ini berhasil meraih delapan penghargaan akademik bergengsi, termasuk dari Amerika Serikat,” ungkap dia.
Dengan segudang prestasi itu, tak heran Masyhuri begitu fokus pada akademiknya hingga menunda urusan pribadinya.
“Saking tekunnya, beliau sampai lupa menikah. Baru setelah hampir menyelesaikan S-3, beliau diminta pulang untuk dijodohkan,” seloroh Dwidjono disambut tawa hadirin.
Baca juga: Gangguan Atmosfer di Selatan Indonesia Awal Februari 2025, Waspada Cuaca Ekstrem
Di penghujung acara, para hadirin memberikan doa dan harapan agar sang profesor dapat menikmati masa pensiunnya dengan penuh kebahagiaan, kesehatan, dan ketenangan.
“Jejak kebaikan dan kontribusi beliau akan selalu hidup dalam hati kami,” ujar salah satu alumni.
Hari itu, Masyhuri resmi memasuki masa purna tugas. Namun warisan dalam dunia akademik dan pertanian Indonesia akan tetap hidup. Dedikasi, ilmu, dan semangatnya akan terus mengalir, menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post