Wanaloka.com – Sebagian besar jenis burung memiliki sayap yang dapat digunakan untuk terbang menjelajah angkasa. Khusus untuk burung migran, sayap tersebut tak hanya untuk menjelajah angkasa di sekitarnya saja, namun menjelajah angkasa antar benua.
Polhut Ahli Pertama Balai Besar KSDA Jawa Timur Seksi KSDA Wilayah I Kediri, Akhmad David Kurnia Putra menjelaskan seperti burung migran pantai (shorebird) yang dicatat petugas Seksi KSDA Wilayah (SKW) I Kediri, yaitu trinil semak (Tringa glareola). Burung pantai yang menyusuri pantai, rawa, lumpur, sawah, dan lahan basah lainnya di dunia tercatat sebanyak 214 jenis. Sebanyak 65 jenis telah tercatat di Indonesia (Hayman, Marchant, & Prater, 1986; Howes, Bakewell, & Noor, 2003).
Sebagai koordinator wilayah Jawa dalam program Kemitraan Nasional Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya (KNKBBH), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur telah melakukan pengamatan dan monitoring burung bermigrasi di beberapa kawasan, baik kawasan konservasi maupun bukan kawasan konservasi.
Baca juga: Kisah Petani Kopi Cibulao, Dari Penjarah hingga Penjaga Hutan
Salah satunya pengawasan di kawasan persawahan di Kabupaten Tulungagung yang masuk dalam wilayah kerja SKW pada 5-7 Maret 2025 yang lalu. Kawasan ini juga tercatat petugas SKW I sebagai tempat singgah dan mencari makan bagi lebih dari 4000 individu terik asia Glareola maldivarum pada November 2024 lalu.
Hasil monitoring selama tiga hari di sana didapatkan sebanyak 246 individu dari lima jenis. Jenis-jenis tersebut adalah trinil semak, trinil pantai Actitis hypoleucos, jenis cerek Charadrius sp., jenis berkik Gallinago sp., dan kicuit kerbau Motacilla tschutschensis.
Discussion about this post