“Kami disuguhkan pemandangan yang sejuk serta damai dengan suara kicauan burung yang mendominasi,” kata anggota UKM Wanala, Hafsoh.
Mencari jejak Rafflesia
Kegiatan ini mencakup pengamatan burung, pengamatan satwa, analisis vegetasi serta pencarian tempat bunga endemik Rafflesia zollingeriana tumbuh. Menuju kawasan blok Pringtali, mereka berjalan menyeberangi sungai, hingga menyusuri perbukitan dengan vegetasi yang sedikit rapat. Waktu yang ditempuh untuk mencapai lokasi bunga Rafflesia tumbuh sekitar satu jam dengan jalur yang menanjak serta sedikit berbatu.
Baca juga: Catatan Satya Bumi, Pidato Kenegaraan Prabowo Abaikan Penyelamatan Lingkungan Hidup
Sampai di atas, mereka disuguhi dengan pemandangan vegetasi yang rapat. Mereka berhasil menemukan knop bunga Rafflesia zollingeriana yang setelah ditelusuri ada sekitar 17 knop yang dalam beberapa hari sudah mekar.
Knop-knop itu menempel pada batang dan akar tanaman Liana (Tetrastigma lanceolarium) yang berfungsi sebagai inangnya, karena Rafflesia merupakan tanaman holoparasit. Mereka juga menemukan beberapa knop Rafflesia sudah membusuk sebelum mekar.
“Itu disebabkan predator yang memakan Rafflesia, yaitu landak,” jelas dia. [WLC02]
Sumber: Unair







Discussion about this post