Microfest pun menjadi solusi ideal untuk mendukung sustainability.
Baca juga: Luas Tutupan Hutan Pendidikan Gunung Walat Mencapai 95 Persen
“Saat ini, teknologi Microforest telah mendapat respons positif dari berbagai industri yang tengah berupaya menerapkan dekarbonisasi untuk memperkuat komitmen ESG (Environmental, Social, Governance) mereka,” ujar Eko.
Salah satu perusahaan yang tertarik untuk menggunakan Microfest adalah PT Pertamina EP Cepu Regional 4 yang mengelola kegiatan eksplorasi Pertamina di wilayah Indonesia Timur. Selain Microfest, PT Pertamina juga tertarik untuk menggunakan Oxyflow, pengembangan lanjutan dari Algaerium.
Melalui kesepakatan kerjasama dengan PUIPT Microalgae Biorefinery, PT Pertamina akan memasang instalasi Microforest dan Oxyflow sebanyak lima unit di kantor pusat mereka yang berlokasi di Patra Jasa Office Tower, Jakarta.
Baca juga: YLBHI Tolak UU Minerba Baru, Memuluskan Perampasan Tanah Rakyat hingga Kooptasi Kampus
Pihak PT Pertamina EP Cepu Regional 4 pun berharap dapat menjadi pelopor di Pertamina dalam usaha-usaha dekarbonisasi menggunakan pendekatan alam, sebagai pelengkap teknologi CCUS yang selama ini sudah mulai mereka terapkan.
Peneliti di PSE UGM, Prof. Arief Budiman bertutur kerja sama dengan PT Pertamina EP Cepu Regional 4 ini akan berlangsung selama dua tahun dengan dukungan operasional dari PT Algatech Nusantara. Ia berharap dirinya dan dua rekan peneliti lainnya dapat terus mengembangkan inovasi berbasis mikroalgae agar semakin banyak industri yang dapat memanfaatkannya sebagai bagian dari strategi keberlanjutan dalam mendukung komitmen Indonesia bebas karbon di tahun 2060 mendatang. [WLC2]
Sumber: UGM
Discussion about this post