Rabu, 9 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mirzam Abdurrachman, Erupsi Gunung Ruang Pernah Picu Tsunami Tahun 1871

Tsunami merupakan salah satu potensi bahaya erupsi gunung api yang berada di tengah laut.

Selasa, 23 April 2024
A A
Ahli Vulkanologi ITB, Mirzam Abdurrachman. Foto Dok. Pribadi.

Ahli Vulkanologi ITB, Mirzam Abdurrachman. Foto Dok. Pribadi.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara yang mulai erupsi tahun ini pada 16 April 2024 mulai menurun. Bahkan statusnya telah diturunkan kembali menjadi Siaga per 22 April 2024 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rekomendasi potensi tsunami juga telah dicabut pada 21 April 2024.

Meski demikian, kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Ruang beberapa hari sebelumnya menjadi sejumlah catatan. Mengingat Gunung Ruang menjadi salah satu dari beberapa gunung api yang mengalami erupsi bersamaan dalam kurun waktu yang berdekatan. Sebut saja Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Marapi di Sumatra Barat serta Gunung Lewatolo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ahli Vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman mengingatkan perlu diketahui juga, bahwa di Indonesia terdapat empat kelompok busur vulkanik. Kelompok tersebut merupakan rantai gunung api yang terbentuk di atas lempeng dan mempunyai posisi seperti bentuk busur ketika dilihat dari atas.

Baca Juga: Hari Bumi 2024, Walhi Papua Serukan Bahaya Kerusakan Alam Papua

Empat kelompok busur itu meliputi busur Sunda, busur Banda, Busur Halmahera, dan busur Sangihe-Selebes. Gunung Ruang merupakan bagian dari Busur Sangihe-Selebes dan berada di ujung Sulawesi Utara yang mengarah ke Filipina.

“Namun ternyata, dalam waktu yang berdekatan, ada berbagai gunung api lainnya yang juga mengalami erupsi,” kata Mirzam dalam keterangan resminya, Jumat, 19 April 2024 lalu.

Beberapa gunung api yang aktif secara bersamaan bisa disebabkan dua hal. Jika berada di dalam busur yang sama seperti Gunung Merapi, Gunung Semeru dan Gunung Marapi, maka busur gunung api ini bertindak seperti “event organizer” karena lempeng yang berinteraksinya sama. Sementara itu jika berada pada busur yang berbeda seperti Gunung Lewatolo dan Gunung Ruang disebabkan karena kedua gunung api tersebut mempunyai waktu interval letusan yang hampir bersamaan.

Baca Juga: Siti Rokhmawati, Bumi Sudah Sangat Tua Perlu Gerakan Jaga Bumi

“Gunung-gunung api itu dapat meletus karena keseimbangan dapur magmanya terganggu,” kata Mirzam.

Ada tiga proses yang menyebabkan gangguan tersebut, yaitu di dalam dapur magma seperti injeksi magma yang baru, di dalam dapur magma seperti pemisahan gas dan padatan dari larutan yang menambah tekanan di dalam dapur magma, serta proses di atas dapur magma seperti longsornya tubuh gunung api, hujan deras, pasang Purnama dan taifun.

Potensi Bahaya Erupsi di Tengah Laut

Mirzam menyebut Gunung Ruang sebenarnya adalah gunung api strato yang umum di Indonesia. Letusannya berupa perselingan antara aliran lava dan letusan eksplosif. Yang membedakannya dengan gunung api lain adalah letaknya yang berada di tengah laut.

Baca Juga: Status Gunung Ruang Turun Menjadi Siaga, Tetap Waspada

Mengingat lokasinya yang berada di tengah laut, ia menyebut ada beberapa potensi bahaya dari erupsi Gunung Ruang. Pertama, potensi tsunami.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Ahli Vulkanologi ITBbusur gunung apierupsi Gunung Ruanggunung api stratoMirzam Abdurrachmantsunami vulkanik

Editor

Next Post
Wapres Ma'ruf Amin buka Rakornas PB 2024 di Bandung, 24 April 2024. Foto Dok. BNPB.

Wapres Dorong Penanggulangan Bencana Lewat Kecerdasan Buatan

Discussion about this post

TERKINI

  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Banjir dan lonsgor melanda Puncak, Bogor, 7 Juli 2025. Foto Dok. KLH.Puncak Banjir dan Longsor Lagi, Menteri Hanif Cabut Izin Lingkungan dan Rehabilitasi Kawasan
    In Bencana
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Beberapa pulau-pulau kecil di Raja Ampat, Papua Barat Daya tampak gundul akibat penambangan nikel. Foto Dok. AMAN.BUMN Pertambangan Diminta Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi sampah dari kawasan kuliner. Foto Dennis/pixabay.com.Kawasan Pasar, Kuliner, dan Mal Wajib Kelola Sampah Mandiri
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.Riset Bakteri Wolbachia Gantikan Kelambu untuk Kendalikan Malaria di Papua
    In IPTEK
    Minggu, 6 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media