Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Muchtaridi: Senyawa Pelarut Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Mudah dan Murah

Kasus gagal ginjal akut pada anak di India pada 1998 menunjukkan akibat kandungan senyawa dietilen glikol dalam obat flu. Ditengarai ada produsen farmasi nakal.

Jumat, 21 Oktober 2022
A A
Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad, Prof. Muchtaridi. Foto Kanal Media Unpad

Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad, Prof. Muchtaridi. Foto Kanal Media Unpad

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kandungan senyawa Dietilen glikol (DEG) dan Etilen glikol (EG) diduga menjadi biang keladi serentetan kasus gagal ginjal akut yang terjadi di Gambia, Afrika. Bahkan juga di Indonesia. Apa bahaya dua senyawa tersebut?

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Muchtaridi menjelaskan, berawal dari penyalahgunaan senyawa pelarut organik dietilen glikol dan etilen glikol tersebut. Zat yang berasa manis itu disalahgunakan untuk pelarut obat dan disalahgunakan untuk mengganti propilen glikol atau polietiken glikol.

“Masalahnya, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim,” kata Muchtaridi.

Baca Juga: Banjir Trenggalek, Satu Orang Meninggal Dunia dan Ribuan Rumah Terendam

Saat masuk ke dalam tubuh, senyawa ini mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid. Hasilnya dioksidasi kembali menjadi asam glikol oksalat dan kemudian membentuk menjadi asam oksalat lagi.

“Asam oksalat inilah yang memicu pembentukan batu ginjal,” jelas Muchtaridi.

Asam oksalat kelarutannya kecil. Apabila ketemu kalsium akan membentuk garam yang sukar larut dalam air sehingga lari ke organ, seperti empedu dan ginjal. Apabila lari ke ginjal akan menjadi batu ginjal. Jika asam oksalat sudah mengkristal, maka akan berbentuk seperti jarum tajam.

Baca Juga: Yeni Farida: Gangguan Ginjal Akut pada Anak Pernah Terjadi di Amerika dan Haiti

“Kristalnya tajam sehingga bisa mencederai ginjal,” terang Muchtaridi.

Dampak yang ditimbulkan akan parah apabila terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil. Tidak hanya melukai ginjal, efeknya juga bisa sampai ke jantung sehingga memicu kematian yang cepat.

“Berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya. Seperti di Gambia,” imbuhnya.

Baca Juga: Cegah Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Imbau Obat Sirup Tak Diberikan untuk Anak

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Dietilen glikolEtilen glikolgagal ginjal akutgagal ginjal akut pada anakGuru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. MuchtaridiIbuprofenparacetamolUnpad

Editor

Next Post
Pertemuan COP-17 AATHP di Singapura, 20 Oktober 2022. Foto ppid.menlhk.go.id

Indonesia Jadi Pusat Koordinasi ASEAN Pengendalian Pencemaran Asap

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media