Senin, 19 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Yeni Farida: Gangguan Ginjal Akut pada Anak Pernah Terjadi di Amerika dan Haiti

Ada kandungan zat DEG dan EG dalam obat sirup yang ditemukan pada kasus gangguan ginjal akut di AS dan Haiti. Bagaimana dengan kasus di Indonesia?

Kamis, 20 Oktober 2022
A A
Dosen Program Studi Profesi Apoteker Fakutas MIPA UNS, Apoteker Yeni Farida. Foto uns.ac.id

Dosen Program Studi Profesi Apoteker Fakutas MIPA UNS, Apoteker Yeni Farida. Foto uns.ac.id

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dosen Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Apoteker Yeni Farida mengungkapkan, kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) pada anak bukanlah kali pertama. Wabah pertama adalah Massengill pada 1937 di Amerika Serikat akibat penggunaan obat sirup sulfanilamide yang mengandung pelarut etilen glikol. Jumlah korban meninggal sebanyak 107 orang dan sebagian besar anak-anak.

Berdasarkan studi kasus yang terpublikasi di JAMA Network, kasus lain terjadi di Haiti pada 1998. Dilaporkan ada 109 kasus gagal ginjal akut pada anak hingga menyebabkan 85 kematian akibat penggunaan sirup yang menggunakan bahan tambahan dietilen glikol.

Etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG) adalah alkohol, cairan tidak berwarna, sedikit kental dengan bau yang menyenangkan, dan rasa manis. Fungsinya sebagai pelarut. Setelah dikonsumsi, DEG dengan cepat diserap dan didistribusikan ke dalam tubuh. Metabolisme utamanya terjadi di hati, kemudian dieliminasi secara cepat melalui ginjal, baik zat utama maupun metabolitnya, yaitu asam 2-hidroksietoksiasetat (HEAA).

Baca Juga: Cegah Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Imbau Obat Sirup Tak Diberikan untuk Anak

“Saat ini, mekanisme toksisitas akibat DEG maupun EG belum diketahui secara jelas. Tapi zat ini dicurigai akibat metabolitnya, yaitu HEAA,” terang Yeni, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dampak Keracunan DEG

Keracunan DEG dapat menimbulkan berbagai efek klinis yang terbagi tiga tahap. Tahap pertama terdiri atas gejala gastrointestinal, yaitu mual muntah yang berkembang menjadi sidosis metabolik. Tahap kedua dengan asidosis metabolik yang lebih parah dan bukti gangguan ginjal. Jika tidak ada perawatan suportif yang tepat, maka dapat menyebabkan kematian. Tahap ketiga dialami pasien yang stabil, tetapi dengan berbagai gejala gangguan neurologis (syaraf).

Dosis DEG yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas manusia tidak diketahui jelas. Namun berdasarkan laporan setelah beberapa epidemi keracunan massal, sekitar 1 mL/kg DEG murni.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak Capai 189 Kasus, Waspada Gejala Khasnya

“Interval waktu dari paparan DEG pertama dan terakhir hingga timbulnya gejala menunjukkan gejala muncul dalam waktu singkat. Keracunan dengan DEG paling sering diamati terkait dengan kontaminasi produk farmasi yang dapat dicerna,” papar Yeni.

DEG dan EG Sudah Dilarang di Indonesia

Sementara obat pereda panas seperti paracetamol maupun obat batuk pilek yang mengandung paracetamol yang dikonsumsi anak-anak biasanya berbentuk sirup. Sirup tersebut disinyalir penyebab kematian 70 anak akibat gagal ginjal akut di Gambia, Afrika Barat. Lantaran obat dalam sediaan sirup tersebut mengandung dietilen glikol maupun etilen glikol. Meskipun belum bisa disimpulkan penyebab kasus di Indonesia sama dengan di Gambia, Yeni juga mengimbau masyarakat berhati-hati dalam memberikan obat sediaan sirup, khususnya yang mengandung paracetamol kepada anak-anak.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: AKIBPOMDietilen glikolEtilen glikolgagal ginjalgagal ginjal akutgagal ginjal akut pada anakGangguan Ginjal Akut Progresif AtipikalparacetamolUNSzat pelarut

Editor

Next Post
Salah satu rumah penduduk di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor pada Minggu dinihari, 12 Juni 2022. Foto Dok BNPB

Kondisi Atmosfer 2023 Labil, Waspada Banjir Bandang dan Kekeringan

Discussion about this post

TERKINI

  • Pusat gempa dangkal 5,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mataram, Lombok Barat, pada Minggu, 18 Mei 2025. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat gempa BMKG.Kota Mataram Diguncang Lindu 5,2 Magnitudo Dirasakan Skala III MMI
    In News
    Minggu, 18 Mei 2025
  • Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilanda bencana hidrometeorologi, banjir bandang pada Selasa, 13 Mei 2025. Foto BPBD Lumajang.Bencana Hidrometeorologi Landa Pulau Jawa dan Sulawesi Menelan Korban Jiwa
    In Bencana
    Kamis, 15 Mei 2025
  • Guru Besar Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof. Gunanti. Foto Dok. IPB University.Gunanti, Ayo Kolaborasi Shelter dan Animal Welfare untuk Hewan Terlantar
    In Sosok
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Proses pencarian lanjutan pendaki hilang di Gunung Binaya di Maluku Tengah, 12-19 Mei 2025. Foto Dok. Balai TN Manusela.Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaya Dilanjutkan Hingga 19 Mei 2025
    In News
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Daun kelor. Foto Dok. Unair.Makanan Tambahan dengan Daun Kelor, Gizi Balita Stunting di Gunungkidul Alami Perbaikan
    In IPTEK
    Selasa, 13 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media