Wanaloka.com – Tak hanya beras yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan makanan manusia Indonesia. Kebutuhan pakan dalam negeri pun masih bergantung pada impor. Penyebabnya, Indonesia masih belum mampu membuat pakan ternak. Bahkan, industri pakan saat ini mengimpor meat bone meal (MBM) sekitar satu juta ton per tahun.
Guru Besar Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University ini, Prof. Nahrowi Ramli memaparkan model bisnis maggot untuk pakan alternatif meat bone meal (MBM) pada industri pakan unggas, ikan, dan babi. Menurut dia, MBM dapat digantikan keberadaannya apple to apple oleh maggot.
Maggot adalah pakan yang terbuat dari larva black soldier fly (BSF). Bisnis maggot sangat menjanjikan.
Baca Juga: Krisis Air Ancaman Nyata dari Dampak Emisi GRK dan Pertambahan Penduduk
“Industri pakan saat ini mengimpor MBM sekitar satu juta ton per tahun atau setara dengan 10 triliun rupiah,” kata Pakar Teknologi Pakan IPB University, Nahrowi dalam talkshow bertajuk Model Bisnis Plasma Inti Larva Black Soldier Fly (BSF) Berbasis Ekonomi Masyarakat.
Alasan maggot menjadi pilihan yang tepat, karena kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik menggunakan media sampah organik yang tersedia. Ketersediaan sampah organik diperkirakan jumlahnya mencapai 53 persen dari total sampah di Indonesia, sekitar 30 juta ton per tahun.
Discussion about this post