Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama Siti dan Ketua MPR, para menteri, 34 gubernur dan 15 tokoh masyarakat Kaltim menanam berbagai tanaman endemik Indonesia di titik nol ibu kota Nusantara pada 14 Maret 2022.
Jokowi menanam meranti merah (Shorea lepsura) yang merupakan salah satu spesies meranti cepat tumbuh yang banyak ditemui di Kalimantan. Selain memiliki nilai ekonomi tinggi, kayu meranti juga memiliki perakaran yang kuat.
Iriana Jokowi menanam pohon kamper (Dryobalanops aromatica), Siti menanam pakoba (Syzyqium luzonense), selanjutnya para gubernur menanam jenis endemik yang terkenal dari daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Walhi dan F-PKS: Lingkungan Terancam Rusak, Pemindahan IKN Harus Dihentikan
Rencananya, area penanaman di titik nol IKN akan dikembangkan menjadi Kebun Raya Rimba Botanika yang akan menjadi miniatur ekosistem hutan hujan tropis Kalimantan. Kebun raya ini akan berfungsi sebagai jalur ekologi dan pendidikan di seluruh kawasan dan jalur rekreasi.
Siti juga menjelaskan, bahwa IKN menggunakan konsep green city (kota hijau) dan forest city yang prinsip utamanya adalah mendesain ibu kota sesuai kondisi alam. Dimana seluruh prosesnya akan merefleksikan rendah emisi karbon dan dalam utilitas kotanya menerapkan sirkular ekonomi.
“Konsep forest city pastinya menerapkan kaidah konservasi dan memperhatikan koridor satwa, serta memanfaatkan sumber daya lahan dan air secara terpadu,” ucap Siti.
Persemaian Mentawir untuk 70 Persen Area Hutan

Untuk mendukung konsep pembangunan green city IKN yang 70 persen arealnya berupa hutan, KLHK tengah membangun persemaian Mentawir di dekat kawasan inti IKN seluas 120 hektare serta area persemaian dan bangunan sekitar 32,5 hektare. Persemaian ini menggunakan konsep KPBU (Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha), yaitu kerjasama patungan antara KLHK, Kementerian PUPR dan swasta yang dapat memproduksi bibit 15 – 20 juta per tahun.
Baca Juga: Solusi Bau Mulut Akibat Faktor Bawaan: Gosok Gigi dan Gosok Lidah
Lokasi persemaian Mentawir di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim. Jokowi yang meninjau lokasi menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengawali pembangunan IKN dengan merehabilitasi hutan yang ada.
“Inilah yang sudah sering saya sampaikan bahwa pembangunan IKN akan kami awali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada. Biar area-area di IKN dan sekitarnya kembali pada fungsi semula, yaitu hutan tropis, bukan hutan monokultur yang homogen,” kata Jokowi.
Dalam 6-7 bulan ke depan, persemaian Mentawir diharapkan dapat memproduksi 15-20 juta bibit pohon, seperti kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan. Penanaman pohon-pohon tersebut diharapkan akan menarik satwa dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya di IKN.
Baca Juga: Pakar Oseanografi: Air Laut Bisa Jadi Solusi Krisis Air Bersih di Indonesia
Siti menjelaskan nantinya jutaan bibit yang dihasilkan dari persemaian akan dibawa ke IKN untuk ditanam di lahan-lahan kritis. Sesuai permintaan Jokowi, lahan seluas 256 ribu hektare di seluruh daerah otorita IKN meliputi tutupan alam dan pepohonan 70 persen. Saat ini baru mencapai 42 persen tutupan hijau.
Perkiraannya, untuk mencapai 70 persen atau sekitar 80 ribu hektare membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk penanaman. Hasilnya akan terlihat dalam 4-5 tahun.
“Sehingga konsep IKN sebagai green city akan betul-betul terlihat,” kata Siti. [WLC02]
Discussion about this post