Minggu, 13 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Penderita TBC Laten Tak Bergejala, Pemerintah Gelar Skrining Tahun Ini

Seperti Covid-19, ternyata penderita TBC juga ada yang tak bergejala. Masyarakat yang melakukan kontak erat dengan pasien TBC aktif harus melakukan skrining.

Kamis, 24 Maret 2022
A A
Ilustrasi batuk. Foto nastya_gepp/pixabay.com.

Ilustrasi batuk. Foto nastya_gepp/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Penyakit tuberkolusis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina. Jumlah kasus mencapai 824 ribu denan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Bahkan tak hanya TBC aktif yang dapat dilihat gejalanya, melainkan ada TBC laten yang perlu diwaspadai. TBC laten diketahui tidak terlihat gejalanya dan bisa muncul kapan saja.

“Bakteri TBC laten bisa sembunyi di dalam tubuh. Orang yang kena bakterinya belum tentu terlihat sakit TBC,” kata Ketua Yayasan Stop TB Partnership dokter Nurul H.W. Luntungan dalam konferensi pers virtual, 22 Maret 2022.

Koordinator Substansi TBC, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakti Menular, Kementerian Kesehatan, dokter Tiffany Tiara Pakasi menambahkan, orang yang terpapar bakteri TBC laten terjadi biasanya memiliki imunitas yang bagus sehingga tak memunculkan gejala. Namun sebenarnya bakteri tersebut tidak hilang, melainkan dalam posisi tertidur.

Baca Juga: Anda Batuk karena Covid-19 atau Bukan, Bisa Dideteksi Alat Ini

“Ketika daya tahan tubuhnya menurun dan lain-lain sewaktu-waktu, dia bisa memicu bakteri tersebut menjadi tuberkulosis aktif,” kata Tiffany.

Hanya saja, pengendalian TBC laten belum lama masuk dalam program pemerintah. Penetapannya sebagai program eliminasi TBC setelah ada komitmen untuk mengakhiri TBC pada 2030.

“Dan pemerintah fokus pada kelompok yang paling berisiko, dalam hal ini kontak erat dari semua usia,” ucap Tiffany.

Skrining kontak erat dilakukan melalui pertanyaan dan pemeriksaan dengan tes tuberkulin pada kulit atau pemeriksaan melalui darah. Jika diketahui ada TBC laten, maka orang tersebut akan diberikan obat pencegahan TBC.

Baca Juga: Kemenkes: Meski Dipertimbangkan, Indonesia Sudah Proses Menuju Endemi Covid-19

Dalam tes tuberkulin, sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan. Bagian kulit yang disuntikkan lalu diperiksa setelah 48-72 jam. Apabila hasilnya positif, berarti orang tersebut telah terinfeksi TBC.

Persoalannya, TBC laten tidak bergejala dan kebanyakan masyarakat tidak mau melakukan skrining. Kondisi tersebut menjadi salah satu hambatan dalam menemukan dan mengobati orang dengan TBC.

“Jadi perlu edukasi,” kata Tiffany.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bakteri TBCbatukbergejalaKemenkeskontak eratskriningTBCTBC latentes tuberkulintuberkolusis

Editor

Next Post
Monumen Bandung Lautan Api. Foto bandung.go.id.

Berkunjung ke 10 Lokasi Penanda Jejak Peristiwa Bandung Lautan Api

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media