Wilayah adat suku Soge Natarmage dan suku Goban Runut di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dirampas Belanda saat menjajah Indonesia. Kemudian, Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah tersebut dialihkan pada Keuskupan Agung Ende melalui PT. Perkebunan Kelapa Diag (PKD) yang selanjutnya dialihkan pada Keuskupan Maumere melalui PT. Kristus Raja Maumere.
Sampai sekarang, Keuskupan Maumere masih berusaha mengajukan pembaruan HGU ke Kementerian ATR/BPN. Namun ditunda karena ada keberatan dari masyarakat adat suku Soge Natarmage dan Suku Goban Runut.
Baca Juga: Gelombang Internal di Bawah Laut Dapat Prediksi Perubahan Iklim
Hal serupa juga terjadi terhadap suku Tukan di Kabupaten Flores Timur. Wilayah adat mereka seluas 218 hektare dirampas Keuskupan Larantuka melalui HGU PT. Reinha Rosari. Dan saat ini, sebanyak 256 kepala keluarga masyarakat adat dari total 454 kepala keluarga sedang berjuang untuk mendapatkan kembali tanah adatnya yang dirampas.
Rukka berharap kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi angin segar bagi masyarakat adat di tengah memburuknya situasi hukum dan kebijakan di Indonesia. Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik se-dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus merupakan pendukung setia dan mempunyai sejarah panjang hubungan baik dengan masyarakat adat.
Mengingat pada 6th Global Meeting of the Indigenous Peoples Forum di Roma, Paus Fransiskus mendesak pemerintah dan masyarakat internasional menghormati budaya, martabat, dan hak-hak serta mengakui peran penting masyarakat adat dalam membantu mengatasi krisis lingkungan global saat ini.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Mpox Berlakukan Healthpass bagi Wisman dan Wisnas
Bahkan Paus Fransiskus atas nama Gereja Katolik meminta maaf kepada masyarakat adat di Kanada pada tahun 2022, sehingga patut diapresiasi. Permintaan maaf tersebut atas peran Gereja Katolik di sekolah-sekolah, di mana anak-anak telah disiksa dan dilecehkan. Paus menyebut asimilasi budaya paksa merupakan kejahatan tercela dan kesalahan yang membawa bencana.
“Tragis, dukungan Paus Fransiskus terhadap masyarakat adat justru berbanding terbalik dengan situasi masyarakat adat di Indonesia. AMAN mengecam situasi masyarakat adat yang memburuk di Indonesia,” tegas Rukka. [WLC02]
Sumber: AMAN







Discussion about this post