Kewarganegaraan ekologis telah disarankan sebagai pendorong perilaku pro-lingkungan individu, memberikan fondasi yang lebih stabil untuk perubahan gaya hidup daripada mengandalkan alat kebijakan eksternal, serta berperilaku ramah lingkungan dalam aktivitas warga negara. Siwi menambahkan pelaksanaan kegiatan di Desa Karangwuni Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo dengan sejumlah kegiatan seperti pelatihan dan kegiatan lapangan.
Baca Juga: Asal Usul Tradisi Mudik dari Kumpul Kerabat hingga Pamer Kesuksesan
Charis menjelaskan, kegiatan yang dilakukan meliputi tahapan. Pertama, tahap perkenalan, yaitu memberikan pemahaman tentang pentingnya civic ecology dalam pengelolaan dan pelayanan destinasi wisata untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan bagi masyarakat Karangwuni.
Kedua, tahap introduction trush, yaitu edukasi pentingnya pengelolaan sampah bagi kelestarian lingkungan hidup. Ketiga, tahap pelatihan the benefits trush untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan sampah.
Aktivitas lain berupa pemberian edukasi kepada anak-anak sekitar kawasan Tanjung Adikarto tentang penanaman karakter peduli lingkungan berupa sejumlah lomba. Kemudian kegiatan penghijauan berupa penanaman pohon cemara di sekitar kawasan Tanjung Adikarto, bersih-bersih pantai, dan edukasi pentingnya civic ecology bagi wisatawan di Tanjung Adikarto.
Kegiatan dipuncaki dengan Festival Civic Ecology Tourism, yaitu festival pariwisata kesadaran lingkungan yang diadakan untuk memberikan penghargaan kepada pemenang lomba dan menutup serangkaian kegiatan dengan menampilkan pentas seni dan budaya. Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan hidup masyarakat sekaligus mengenalkan dan mempromosikan destinasi pariwisata berbasis civic ecology di Tanjung Adikarto. [WLC02]
Sumber: uny.ac.id
Discussion about this post