Rabu, 12 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pelabuhan Tanjung Adikarto Jadi Pelatihan Wisata Berbasis Kesadaran Prolingkungan

Pelabuhan Tanjung Adikarto belum beroperasi. Namun bisa digunakan untuk lokasi wisata yang berbasis pelestarian lingkungan.

Minggu, 1 Mei 2022
A A
Pelabuhan Tanjung Adikarto. Foto pustral.ugm.ac.id.

Pelabuhan Tanjung Adikarto. Foto pustral.ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Keindahan alam pantai, gunung, sabana, dan segala keragaman merupakan kekayaan Indonesia yang terus digaungkan sebagai destinasi wisata untuk menunjang kelestarian lingkungan. Wisata lingkungan menjadi jenis pariwisata alternatif dari pariwisata konvensional karena dua hal. Pertama, ada asumsi, bahwa pariwisata memerlukan lingkungan yang baik. Kedua,  kesadaran bahwa pariwisata dapat digunakan sebagai instrumen untuk menunjang upaya pelestarian lingkungan.

Para pemerhati atau pakar lingkungan mulai menyadari berbagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak akan efektif apabila tidak didukung masyarakat luas, khususnya penduduk setempat. Termasuk Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelabuhan ini menjadi tujuan wisata masyarakat sekaligus wahana edukasi tentang bahari. Namun pengelolaan dan pelayanan pariwisata belum berjalan optimal. Masih banyak ditemukan sampah berserakan, baik sampah plastik maupun sampah organik. Kemudian fasilitas umum yang belum lengkap, seperti kamar mandi yang belum layak, tempat makan yang belum nyaman, sehingga jarang dikunjungi wisatawan.Perlu adanya solusi untuk mewujudkan pentingnya pengembangan pariwisata berbasis kesadaran lingkungan hidup bagi masyarakat dan wisatawan supaya kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Baca Juga: Yang Dilakukan dan Dihindari agar Tetap Fit Selama Mudik

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNY tertarik membentuk pariwisata berbasis civic ecology atau kewarganegaraan ekologis untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Tanjung Adikarto. Mereka adalah Bagas Primandaru, Siwi Lestari dan Mohammad Charis Azizur Rohman Zamzami dari Prodi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum serta Reza Ainur Rizky dan Hestin Ayunitia dari Prodi Pendidikan IPS.

Menurut Bagas, civic ecology melibatkan beberapa batasan hak dan tanggung jawab moral manusia dan alam. Secara eksplisit menggambarkan kesadaran akan konsekuensi lingkungan mengarah pada kepercayaan yang mengharuskan orang terlibat dalam perilaku prolingkungan.

“Wawasan pendidikan lingkungan sangat penting untuk diimplikasikan dalam rangka memperluas pembelajaran kewarganegaraan dari lokal menuju global,” kata Bagas.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: civic ecologykelestarian lingkunganpariwisataPelabuhan Tanjung AdikartoUNY

Editor

Next Post
Ilustrasi berjabat tangan. Foto HeungSoon/pixabay.com.

Halal bi Halal Bermula dari Tradisi Keluarga Menjadi Tradisi Instansi

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media